telkomsel halo

Simak solusi terbaru dari AWS

13:31:00 | 25 Jan 2019
Simak solusi terbaru dari AWS
Amazon Web Service Asean Technology Evangelist Donnie Prakoso (dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Amazon Web Services (AWS) merilis sejumlah inovasi terbaru untuk pasar cloud computing Indonesia.

Salah satu solusi yang dikeluarkan adalah AWS App Mesh, yang akan memudahkan untuk memantau dan mengontrol layanan mikro yang berjalan pada AWS.

"App Mesh membuat standar cara berkomunikasi layanan mikro, memberi visibilitas dari ujung ke ujung dan membantu memastikan ketersediaan yang tinggi untuk aplikasi," kata Amazon Web Service Asean Technology Evangelist Donnie Prakoso kemarin.

Berikutnya ada AWS Cloud Map, yang merupakan layanan untuk membantu penemuan semua sumber daya cloud. Dengan Cloud Map, pelanggan dapat menentukan nama khusus untuk sumber daya aplikasi mereka, dan mempertahankan lokasi yang diperbarui dari sumber daya yang berubah secara dinamis. Ini akan meningkatkan ketersediaan aplikasi mereka karena layanan web mereka selalu menemukan lokasi sumber dayanya yang terbaru.

Selain itu juga tersedia tiga layanan baru AWS yang memungkinkan pelanggan membangun dan menggunakan lebih cepat; mengelola data dengan lebih mudah.

Ketiga layanan baru tersebut adalah AWS Control Tower, yang akan membuat zona pendaratan otomatis untuk pengaturan dan tata kelola lingkungan multi-akun yang aman dan patuh, layanan AWS Security Hub untuk mengelola keamanan dan kepatuhan secara terpusat di lingkungan AWS, serta layanan AWS Lake Formation.

Di bidang database, AWS menawarkan kemampuan database baru dengan layanan Amazon Aurora dan Amazon DynamoDB baru yang signifikan bersama dengan dua basis data baru yang dibuat khusus

AWS juga telah mengumumkan 13 kemampuan dan layanan baru dari machine learning yang dimilikinya, sehingga berdampak pada semua machine learning stack: dari segi infrastruktur; di SageMaker; dan pada aplikasi yang tidak membutuhkan pengalaman machine learning, memungkinkan pengembang untuk membangun, melatih, dan menggunakan model machine learning dengan mudah.

Sementara dalam hal manajemen data, tata kelola dan keamanan, AWS telah menghadirkan AWS Outposts yaitu komputasi dan penyimpanan yang dikelola dan dapat dikonfigurasi sepenuhnya dibangun dengan perangkat keras yang dirancang AWS, yang memungkinkan pelanggan untuk menjalankan komputasi dan penyimpanan di tempat, sambil terhubung dengan lancar ke seluruh rangkaian layanan luas AWS di cloud.

AWS juga menghadirkan Amazon Quantum Ledger Database (QLDB) dan Amazon Managed Blockchain yang akan membantu perusahaan mengelola transaksi bisnis yang membutuhkan auditabilitas secara sepenuhnya.

Dalam hal Internet of Things, AWS menawarkan AWS Ground Station, sebuah layanan baru dari AWS, yang memberikan kemudahan dan biaya hemat bagi pelanggan untuk mengunduh data dari satelit ke AWS Global Infrastructure Areas menggunakan 12 jaringan antena stasiun bumi yang dikelola sepenuhnya yang berlokasi di seluruh dunia.

Selain itu juga ditawarkan 4 layanan dan kemampuan baru dari AWS yang memudahkan untuk mengambil data dari edge devices dan membangun aplikasi Internet of Things (IoT) yang kaya, terdiri dari AWS IoT SiteWise, AWS IoT Events, AWS IoT Things Graph dan AWS IoT Greengrass Connectors.

Di bidang robotik, AWS menghadirkan AWS RoboMaker, sebuah layanan baru yang memudahkan pengembang untuk mengembangkan, menguji, dan menerapkan  aplikasi robotik, serta membangun fungsi robotik cerdas menggunakan layanan cloud.

Data Center
Terkait dengan rencana membangun data center di Indonesia, AWS belum memasukkan wilayah ini dalam ekspansi infrastruktur tersebut.

Donnie menjelaskan permintaan di Indonesia belum cukup bagi perseroan secara bisnis untuk menghadirkan data center.

"Kami secara konsep bergerak berdasarkan feedback pelanggan. Feedback pelanggan kami kumpulkan dan dari daftar itu kami evaluasi. Kalau dari tingkat permintaan belum memenuhi," katanya.

Pada infrastruktur global yang dimilikinya, (per 15 Januari 2018), AWS Cloud mengoperasikan 60 Zona Ketersediaan dalam 20 Wilayah Geografis, dan satu Wilayah lokal, di seluruh dunia, dan mengumumkan rencana untuk tambahan 12 Zona Ketersediaan dan tambahan empat wilayah lainnya di Bahrain, Hong Kong SAR, Swedia, dan AWS GovCloud Region kedua di AS yang akan mulai online di awal 2019.

Jaringan global lokasi AWS Edge sekarang terdiri dari 160 Titik Lokasi (149 edge locations dan 11 regional edge caches).

Saat ini AWS dengan bisnis komputasi awan yang memiliki tingkat pendapatan sebesar US$ 27 miliar. Sementara bisnis AWS mengalami pertumbuhan sebesar 46% pada Kuartal 3 2018 (year-on-year). AWS juga mencatat pendapatan sebesar US$ 6,68 miliar pada Q3 2018. Sedangkan AWS menguasai 51,8% pasar cloud di seluruh dunia.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year