Dua faktor ini bikin digitalisasi di perbankan bisa dikebut

04:05:06 | 22 Sep 2017
Dua faktor ini bikin digitalisasi di perbankan bisa dikebut
JAKARTA (IndoTelko) - Pemerintah terus berupaya meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan perbankan.

Salah satunya adalah mendorong dunia perbankan untuk menerapkan teknologi layanan keuangan yang mudah digunakan oleh masyarakat Indonesia.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengungkapkan saat ini terdapat 175 juta orang Indonesia yang minimal mempunyai satu ponsel.

"Saya selalu bicara pada Gubernur BI (Bank Indonesia), ada berapa orang memiliki rekening di bank? Ada selisih sekitar 95 juta sebenarnya, ini kanal yang bisa dimanfaatkan diberikan untuk akses layanan keuangan kepada masyarakat," tuturnya seperti disiarkan laman Kominfo (20/9).

Menurutnya, akses masyarakat terhadap jasa perbankan saat ini perlu ditingkatkan dengan beragam pendekatan.

"Mau fintech atau pendekatan techfin? Kalau fintech berangkatnya dari lembaga keuangan atau perbankan bagaimana menjangkau nasabah atau pasar? Kalau techfin, bagaimana memberdayakan masyarakat untuk memastikan dirinya mendapatkan jasa layanan perbankan?,” paparnya  

Dikatakannya, apapun pendekatan yang digunakan hal terpenting adalah masyarakat mendapatkan jasa layanan perbankan.

“Di sisi aplikasi yang selalu didorong adalah fintech atau techfin. Apapun namanya, dulunya ada phonebanking, internet banking, dan lainnnya. Saya juga sudah bicara dengan teman-teman perbankan bagaimana membuat satu unit, bagaimana berpikir mengakuisisi fintech? Bagi yang pendekatannya fintech, kami dorong juga techfin. Keduanya bisa digunakan,” tandasnya.

Dua Faktor
Rudiantara menilai ada dua faktor pendorong untuk adopasi teknologi perbankan di Indonesia.

Pertama, pertumbuhan sektor komunikasi dan informatika di Indonesia mampu mendukung pengembangan digitalisasi perbankan.

Kedua, kebijakan pemerintah dalam membagun dan menyediakan infrastruktur telekomunikasi untuk menjangkau semua masyarakat.

Diungkapkannya, sejak tahun 2017, pertumbuhan sektor kominfo pada setiap kuartal menembus lebih kurang 11%.

“Pemerintah sudah menetapkan bahwa sektor Kominfo harus tumbuh double digit. Sejak tahun 2017 ini kuartal demi kuartal tumbuh double digit sekitar 11%,” katanya.

Rudiantara juga menjelaskan perkembangan pembangunan infrastruktur telekomunikasi sebagai perwujudan Program Nawacita Nomor 3, Membangun Dari Pinggiran atau  wilayah terluar RI.

“Pemerintah sudah menetapkan pada Program Nawacita Nomor 3, harus membangun dari pinggiran. Kita di Jakarta menikmati throughput 7 Mbps tetapi saudara kita yang di Papua dan Maluku hanya 300 Kbs,” paparnya.

Dijelaskannya, pemerintah menerapkan kebijakan afirmatif berupa pembangunan infrastruktur telekomunikasi untuk menjangkau wilayah Indonesia yang terluar yakni Palapa Ring.

“Tujuannya pada tahun 2019, semua ibukota pemerintahan kota dan kabupaten di Indonesia sudah punya akses broadband. Kalau sekarang ada semen satu harga, harga BBM satu harga, saat itu juga yang membayar di Jakarta per megabit-nya beli paket harus sama dengan saudara kita di wilayah timur,” tandasnya.(ak)

Artikel Terkait
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories