telkomsel halo

Harbolnas 2016, pesta eCommerce ditengah kecewanya konsumen?

10:11:08 | 17 Dec 2016
Harbolnas 2016, pesta eCommerce ditengah kecewanya konsumen?
ilustrasi(dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Ajang Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang berlangsung mulai 12 Desember hingga 14 Desember lalu menyisakan sejumlah catatan bagi industri eCommmerce di Indonesia.

Dari sisi transaksi dan trafik memang terjadi lonjakan dibandingkan kegiatan serupa pada 2017, namun dari sisi kepuasan konsumen ternyata masih menuai setumpuk kekecewaan.  Secara transaksi, pemain-pemain besar seperti Bukalapak melaporkan melayani transaksi hingga Rp350 miliar saat Harbolnas.

“Transaksi meningkat lima kali lipat lebih besar di hari pertama dibandingkan dengan tahun lalu," ujar Vice President Marketing Bukalapak, Bayu Syerli, dalam rilisnya, kemarin.

Salah satu pemicu adalah hadirnya fitur nego dimana lebih dari 50% pengguna menggunakan fitur tersebut saat Harbolnas. Total produk yang terjual selama tiga hari Harbolnas di Bukalapak lebih dari 1,2 juta barang.

“Jumlah pelapak yang menikmati Harbolnas meningkat dua kali lipat dibanding tahun lalu. Ini menunjukkan bahwa melalui Harbolnas semakin banyak Pelapak/UKM yang sejahtera,” kata Bayu.

Sementara Lazada Indonesia mengaku meraup untung sebesar Rp143 miliar. Sebagai catatan, angka tersebut merupakan nilai penjualan kotor untuk satu hari, pada 12 Desember. Lazada mencatat sebanyak 37.144 produk make-up menjadi buruan konsumen Indonesia.  

Berkah Harbolnas juga dirasakan Blibli.com. "Animo konsumen di program #MyBigWish1212 dan Harbolnas begitu antusias. Kami sudah melayani transaksi sejak pukul 00.00 dini hari dan konsumen sudah mulai transaksi pada pukul 00.00.02. Hingga pukul 18.00, kami sudah melayani transaksi ke seluruh Indonesia, hingga yang terjauh ke Jayapura-Papua. Sebagai kejutan dan apresiasi untuk konsumen, atas antusiasme tersebut kami menambah benefit promo yang diberikan," ujar Chief Executive Officer Blibli, Kusumo Martanto.

Konsumen kecewa
Di tengah tarian kegembiraan yang ditunjukkan pengelola eCommerce, ShopBack merilis hasil survei yang menjadikan ajang ini masih harus diperbaiki.

"Ajang ini tak lebih baik dibandingkan tahun lalu. Jika melihat rata-rata tingkat kepuasan yang konsumen tunjukkan, tampak bahwa tidak ada dominasi di tingkat kepuasan tertentu," kata Country General Manager, ShopBack Indonesia Indra Yonathan dalam rilisnya.

Dari tingkat kepuasan level 0 (tidak puas) hingga 10 (sangat puas), sebanyak 22,6% responden menyatakan tingkat kepuasan mereka berada di level 7. Sedikit di bawah persentase tersebut (21,8%) menyatakan tingkat kepuasan di level 8.  

Ini menjadikan tidak tercapainya tingkat kepuasan yang dominan di level 7 – 10, dan masih munculnya tingkat kepuasan di level menengah serta rendah, didorong oleh persepsi yang terbangun di benak konsumen seusai berbelanja menikmati promo-promo yang ditawarkan.

Sementara bagi konsumen yang telah memiliki pengalaman dengan Harbolnas, sebanyak 35,30% mengatakan bahwa Harbolnas tahun ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Kemudian 35,30% responden menganggap Harbolnas 2016 sama saja dengan penyelenggaraan di tahun sebelumnya, tetapi 29,50% konsumen mengatakan Harbolnas 2016 tidak lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Kekecewaan konsumen Harbolnas 2016 juga muncul pada pertanyaan terkait tingkat kesenjangan yang terjadi antara ekspektasi konsumen sebelum Harbolnas 2016 dimulai dan kenyataan yang dialami saat Harbolnas 2016 digelar.

Sebanyak 50,20% konsumen menyatakan bahwa promosi yang mereka nikmati sesuai dengan apa yang telah dijanjikan oleh para peserta Harbolnas 2016. Namun, hampir separuh konsumen (49,80%) menyatakan sebaliknya, promosi yang telah dijanjikan ternyata menurut pengalaman mereka tidak terealisasi.

Dalam analisis ShopBack, ada beberapa faktor penting yang berhubungan dengan kekurangpuasan konsumen terhadap Harbolnas 2016. Sebanyak 49,1% konsumen menyatakan diskon yang ditawarkan tahun ini kurang tinggi. Sementara itu, 46,6% konsumen menyayangkan periode promo yang terlalu pendek karena hanya berlangsung dalam beberapa jam atau beberapa hari.

Di luar masalah diskon dan lamanya waktu digelarnya promo, sebanyak 33,9% mengeluhkan promo yang ditawarkan terlalu rumit untuk dipahami dan tidak ada penjelasan yang mamadai. Keluhan hampir serupa juga muncul dari 16,6% konsumen yang menyatakan kesulitan dalam mencari informasi promo yang ditawarkan dan 6,4% konsumen mengatakan bahwa informasi terkait Harbolnas 2016 kurang disosialisasikan dengan baik. Selebihnya, terdapat 22% konsumen yang berpendapat bahwa ragam produk yang ditawarkan tahun ini menurut mereka adalah kurang.

Sinyal menggembirakan adalah sebanyak 98,40% konsumen mengaku akan berbelanja lagi di Harbolnas tahun depan. Harapan dari konsumen adalah diskon dengan nominal lebih tinggi, diskon tanpa disertai minimum pembelian, promo yang disajikan berlaku untuk seluruh barang, promo yang mudah dimengerti, lebih jelas dan lengkap.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year