JAKARTA (IndoTelko) - Teknologi memang telah mengubah perilaku masyarakat dalam berbelanja.
Jika dulu kita terbiasa melihat orang pergi ke pasar bersama asisten untuk berbelanja, sekarang proses berbelanja cukup di depan laptop atau sambil duduk melihat smartphone. Peran asisten yang membantu memilihkan barang dan penawaran pun sekarang banyak diambil alih oleh smartphone.
Setidaknya itu terlihat dari hasil riset tren eCommerce Indonesia tahun 2016 yang dilakukan Google Indonesia yang menyatakan penggunaan perangkat mobile mendominasi aktifitas belanja online. Singkatnya, smartphone merupakan asisten belanja yang baru.
Dalam hasil riset tersebut terungkap bahwa para online shopper Indonesia mencintai situs dan aplikasi yang membantu untuk belanja online. Sebanyak 92 % responden mengatakan, mereka akan membeli produk menggunakan aplikasi atau dari situs yang memberi informasi yang relevan.
Para shopper yang menggunakan smartphone juga disebut-sebut selalu terbuka mengenai pilihannya. Sebanyak 87% responden mengunjungi sebuah toko atau situs setelah mencari informasi produk melalui smartphone masing-masing.
Smartphone pun dianggap sebagai pintu masuk ke toko. Sebanyak 77% responden mengatakan pernah mengunjungi toko atau situs setelah melakukan pencarian produk melalui smartphone.
Google Indonesia menyatakan akhir tahun menjadi puncak transaksi belanja online di Indonesia dimana terjadi kenaikan transaksi 9 hingga 10 kali pada akhir tahun dibandingkan penjualan rata-rata.
Di Indonesia, produk-produk yang tinggi peminatnya pada akhir tahun antara lain produk kecantikan dan personal care, gadget dan aksesori, pakaian, serta keperluan bayi. Sementara, lima e-Commerce yang paling sering dicari pada akhir tahun adalah Lazada, Tokopedia, Bukalapak, Elevenia, dan Blibli.
Saat ini sebanyak 43% masyarakat Indonesia memiliki smartphone dimana 71% pengguna smartphone sangat mencintai perangkatnya.
Hal ini terlihat dari lamanya waktu penggunaan ponsel yang di atas 2 jam (136 menit) setiap harinya dengan perbandingan 50:50 untuk membuka aplikasi dan browsing internet melalui ponsel. Sementara, aktivitas browsing di komputer rata-rata menghabiskan waktu 52 menit saja.
Sementara itu, salah satu pionir eCommerce di Indonesia yang menyediakan iklan baris OLX menyatakan terus mencatatkan pertumbuhan yang positif dari sisi jumlah pengguna maupun total transaksi yang difasilitasi. Dari data terakhir yang dimiliki, pengguna aktif bulanannya sudah mencapai 20 juta orang. Sementara, total penjualnya setiap bulan sekitar 950.000 orang.
"Dalam sebulan, kami sudah melayani lebih dari empat juta iklan. Total transaksi yang kami fasilitasi sekitar 1,6 juta transaksi," papar Chief Marketing Officer OLX, Edward Kilian.
Untuk memberi kenyamanan bagi penggunanya, OLX juga sudah meluncurkan beberapa fitur baru, seperti iklan berbayar, fitur pelaporan untuk iklan-iklan yang menyalahi aturan, serta fitur chatting sebagai sarana komunikasi antara penjual dan pembeli
Sejak Desember 2015, situs iklan baris OLX sudah meluncurkan fitur iklan berbayar sebagai salah satu cara untuk mendapatkan revenue atau pemasukan dari layanan iklan baris online yang difasilitasinya. Namun hampir satu tahun berjalan, hanya sedikit penjual yang memanfaatkan fitur tersebut.
Dari sekitar 950.000 penjual di OLX setiap bulannya, yang memanfaatkan fitur iklan berbayar tidak sampai 100.000 penjual. Padahal fitur ini bisa membuat barang dagangan di OLX lebih cepat terjual.
Fitur berbayar yang disediakan OLX memiliki tarif yang beragam, antara Rp 25.000 - Rp 100.0000, tergantung lamanya menggunakan fitur tersebut dan juga jenis barang.
"Dengan memakai fitur berbayar, kita sudah ukur para pengiklan akan mendapatkan telepon penawaran lima sampai delapan kali lebih banyak. Kalau yang tidak pakai fitur ini bisa ditelepon sampai lima kali dalam seminggu, sementara yang pakai fitur berbayar bisa sampai 40 kali," paparnya.(ak)