JAKARTA (IndoTelko) – PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) kian trengginas di era eCommerce yang tumbuh di Indonesia.
Perusahaan logistik ini bisa dikatakan penguasa di pangsa pasar logistik eCommerce dengan menguasai hampir 56% pengiriman. Tahun ini, JNE telah menyiapkan anggaran sekitar Rp455 miliar untuk investasi bidang usaha baru di sektor teknologi informasi dan infrastruktur pergudangan guna memperkuat posisinya.
Untuk pengembangan Teknologi Informasi, JNE menggelontorkan Rp55 miliar, sementara untuk pengembangan sektor infrastruktur JNE mengucurkan Rp400 miliar.
“Kami percaya untuk memperkuat bisnis, maka kami melakukan penguatan di sektor teknologi dan infrastruktur yang memainkan peran sentral dunia bisnis saat ini,” ungkap Presiden Direktur PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Mohamad Feriadi, kemarin.
Diungkapkannya, perseroan telah melansir tujuh produk baru yang disebut dengan 7 Magnificent. Adapun 7 Magnificent atau “7 yang Mengagumkan” ini meliputi; layanan aplikasi MyJNE, JNE-PopBox, @box prepaid, Promo JNE Super Speed, JNE International Shipment, Layanan CD Music, dan JNE Trucking.
JNE-PopBox hasil kerja sama antara JNE dengan PopBox Asia yang menyediakan layanan loket pintar. Melalui layanan ini, pelanggan dapat mengambil dokumen atau paket kiriman di lokasi-lokasi loker PopBox yang tersebar di 32 titik Jakarta, mulai dari pusat perbelanjaan, stasiun kereta api, hingga kampus. Namun, saat ini layanan hanya diperuntukkan bagi pelanggan dengan JNE Loyalty Club Card yang hanya bisa dibeli di 12 kantor perwakilan JNE di Jakarta. (
Baca juga:
Bisnis PopBox)
Sementara JNE Trucking, dan JNE Super Speed Promo adalah perwujudan atas perhatian JNE untuk melakukan pengembangan bisnis logistik antar daerah. (
Baca juga: Logistik eCommerce)
“JNE akan perluas kemitraan dengan partner strategis internasional sehingga semakin memudahkan pelanggan melakukan pengiriman paket ke negara-negara benua lain. Kami berharap dapat mengejar pertumbuhan, minimal, di angka rata-rata per tahun yang mencapai 30%,” jelas Feriadi.
Vice President of Marketing JNE, Eri Palgunadi menyatakan walau ada sejumlah layanan berbasis Teknologi Informasi yang diberikan bukan sinyal perseroan menjadi pemain eCommerce.sejumlah layanan IT yang diberikan JNE tak menandakan JNE berubah menjadi perusahaan e-commerce.
“Kami tetap perusahaan logistik. Alokasi investasi tetap paling besar untuk pengembangan infrastruktur penunjang bisnis seperti pergudangan,” terangnya.
Diungkapkan Eri, investasi Rp400 miliar untuk infrastruktur dialokasikan bagi perluasan ruang lingkup bisnis di Cikarang, Karawang dan Purwakarta. Ke depannya untuk menjawab kebutuhan pelaku usaha eCommerce, JNE juga akan bekerja sama dengan partner eCommerce untuk memasarkan produk kepada konsumen.
“Kami masih menjadi perusahan logistik, makanya kami mengembangkan trucking, itu adalah armada kami sendiri, lalu kami juga mempersiapkan gudang di Cibatu, area Cikarang dengan luas sekitar 25.000x3.000 meter persegi,” tegasnya.(id)