telkomsel halo

Cara Menyederhanakan Integrasi Cloud

08:17:30 | 18 Nov 2015
Cara Menyederhanakan Integrasi Cloud
Chin Ying Loong (dok)
Perpindahan yang cepat dari aplikasi on-premise ke aplikasi hibrida yang berisi Software-as-a-Service (SaaS) menjadi suatu tantangan bagi perusahaan yang ingin menyederhanakan integrasi aplikasi ini.

Bagaimana tiap departemen atau bagian perusahaan (contohnya bagian pemasaran, penjualan, pelayanan pelanggan, atau bagian lainnya) dapat dengan mudah menjalankan aplikasi SaaS tanpa perlu melibatkan bagian IT?

Jika ingin menggunakan aplikasi SaaS, bagian ini perlu mengintegrasikannya dengan aplikasi yang sudah ada. Nah, platform yang digunakan untuk integrasi ini terlalu sulit untuk dipahami, apalagi kalau bagian itu bukan ahli IT. Proses integrasi ini pun akhirnya memakan biaya besar, waktu yang lama, dan risiko errornya pun tinggi.

Saat memisahkan Platform-as-a-Service (PaaS) dari aplikasi SaaS juga memiliki potensi error yang besar. Penyebabnya antara lain versi yang tidak cocok. Membutuhkan penyetelan baru, atau masalah keamanan.

Yang akan sangat membantu adalah vendor cloud yang bisa menggabungkan PaaS dan SaaS sejak awal, maka aplikasi SaaS akan secara otomatis mengasosiasikan diri ke platform integrasi. Selain itu, panduan ahli dan pra-integrasi juga sangat dibutuhkan. Sayangnya, dua hal ini jarang ada di platform integrasi.

Padahal, mendapatkan panduan dari mereka yang sudah melakukan integrasi serupa di dalam platform integrasi yang sama, bisa mengurangi risiko error dan mempersingkat waktu penerapan.

Belum lagi, penerapan transisi antara cloud publik ke privat akan meningkat, mengingat perusahaan perlu merespon tuntutan bisnis secara cepat, seperti regulasi yang membutuhkan penarikan integrasi cloud kembali ke on-premise.

Pendekatan integrasi yang dilakukan secara manual (dengan mengintegrasi dari nol) tidak lagi cukup cepat untuk menyusul pertumbuhan di dalam bagian kantor yang sudah menerapkan aplikasi SaaS. Mereka membutuhkan pendekatan baru  untuk melakukan integrasi aplikasi.

Ada lima cara untuk menyederhanakan integrasi cloud, antara lain:

1. Integrasi pre-built
Biasanya, integrasi perlu diciptakan dari nol, membutuhkan arsitektur untuk mendesain, menguji, debugging, mendesain ulang jika terjadi kesalahan, mendorong produksi, kemudian penyetelan dengan desain lainnya.

Siklus yang memakan waktu dan biaya ini mungkin dibutuhkan untuk integrasi khusus yang tidak biasa untuk sebagian besar bisnis. Tapi bagaimana dengan integrasi yang digunakan oleh berbagai aplikasi berbeda? Contohnya, saat bagian pemasaran ingin mengintegrasi pertumbuhan penjualan saat mereka masuk ke aplikasi CRM. Integrasi seperti ini tidak perlu diciptakan ulang dari nol.

Integrasi pre-built bisa mempercepat proses integrasi. Cara ini akan mentransformasi platform integrasi dari nol menjadi integrasi yang sudah siap digunakan yang memasukan semua penyetelan. Pendekatan seperti ini akan mengurangi kemungkinan error dan mempercepat masuknya perusahaan ke bisnis digital secara real-time.

2. Rekomendasi dari praktik terbaik
Mencari rekomendasi sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu kini sangat dibutuhkan, contohnya saat kita ingin membeli ponsel.  Tapi konsep rekomendasi di platform integrasi adalah hal yang baru. Jika pelanggan bisa mendapatkan informasi tentang praktik terbaik, berdasarkan keberhasilan pelanggan lain, dapat memudahkan perusahaan untuk mengambil keputusan dalam memilih platform integrasi.

3. Kemampuan untuk mengasosiasikan secara otomatis
Solusi integrasi berbasis cloud, tersedia di Platform-as-a-Service, akan lebih cepat diterapkan dibandingkan platform integrasi on-premise. Waktu untuk menginstall dan mengkonfigurasi platform untuk kebutuhan khusus perusahaan akan lebih singkat. Namun, mengatur platform agar siap terkoneksi dengan aplikasi masih merupakan tantangan lainnya. Pertanyaan seputar masalah keamanan masih sering muncul. Aplikasi yang bisa mengasosiasikan secara otomatis, dapat mempersingkat waktu dan mengurangi risiko error saat harus mengkonfigurasi platform integrasi ke aplikasi integrasi.

4. Pengalaman pengguna yang intuitif
Sebelum melewati jalan menikung, biasanya ada rambu peringatan “awas mobil dari arah lain” untuk memperingati pengemudi mobil. Meskipun platform integrasi tidak memasang rambu seperti ini, seharusnya banyak yang menerapkannya. Hanya developer integrasi yang paling ahli yang dapat menggunakan platform integrasi canggih ini untuk menavigasi kesulitan.

5. Portabilitas cloud publik/privat
Saat bisnis mulai menaruh infrastruktur aplikasi ke cloud publik, banyak tuntutan bermunculan, seperti biaya yang lebih rendah, waktu penerapan yang lebih cepat, skalabilitas yang lebih baik untuk merespon tuntutan bisnis. Selama beberapa tahun ke depan, keseimbangan integrasi infrastruktur untuk banyak perusahaan akan bergeser ke peningkatan integrasi berbasis cloud, dibanding integrasi berbasis on-premise. Untuk perusahaan transnasional, sepertinya tidak semua integrasi cloud publik akan tetap di cloud publik dan tidak semua penerapan on-premise akan tetap on-premise.

Untuk memenuhi permintaan bisnis dan regulasi yang pesat, perusahaan perlu memikirkan ulang platform integrasi mereka. Melalui lima cara untuk menyederhanakan integrasi cloud ini dan dengan memilih platform integrasi yang tepat, perusahaan dapat mengatasi tantangan integrasi cloud, seperti aplikasi cloud yang ditinggalkan, batas waktu yang terlewat, masalah keamanan, dan kegagalan untuk mengintegrasikan aplikasi cloud yang bisa memberikan dampak buruk pada bisnis.(*)

GCG BUMN
Ditulis oleh: Chin Ying Loong, Vice President, ASEAN & SAGE, Oracle Fusion Middleware

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories