JAKARTA (IndoTelko) Agoda merilis 2026 Travel Outlook Report yang mengungkap perubahan perilaku wisatawan Asia pada tahun depan berdasarkan survei pelanggan di pasar utama Asia Pasifik.
Laporan tersebut mencatat meningkatnya minat terhadap destinasi sekunder, kebutuhan akan pengalaman perjalanan yang lebih personal, serta ekspektasi layanan berbasis teknologi.
Agoda menyebut temuan ini dapat menjadi panduan strategis bagi hotel, destinasi wisata, organisasi pemasaran pariwisata (DMO), dan pelaku industri lainnya.
Agoda mencatat pencarian akomodasi di kota-kota sekunder tumbuh 15% lebih cepat dibandingkan destinasi unggulan dalam dua tahun terakhir. Pada semester I/2025, destinasi sekunder menyumbang 34% dari total pencarian akomodasi.
Sebanyak 43% responden menyebut biaya perjalanan lebih terjangkau sebagai alasan utama memilih destinasi sekunder, disusul daya tarik budaya lokal, promosi khusus, dan aktivitas alam terbuka.
Senior Vice President, Supply Agoda, Andrew Smith, mengatakan destinasi sekunder kini berkembang pesat dan tak lagi sekadar “hidden gems.”
“Banyak di antaranya telah menjadi motor pertumbuhan pariwisata Asia. Wisatawan ingin keaslian, nilai yang baik, dan rasa eksplorasi yang tidak selalu bisa ditemukan di hotspot populer. Perubahan ini membuka peluang bagi komunitas lokal maupun mitra industri yang bergerak cepat. Fokus kami di Agoda sederhana: memberikan data, insight, dan solusi digital agar para mitra dapat menangkap permintaan dan menang di pasar-pasar bertumbuh ini,” tambahnya.
Aksesibilitas juga menjadi faktor utama bagi wisatawan, terutama di India (91%), Filipina (89%), dan Indonesia (80%). Pemerintah di Thailand, Indonesia, Malaysia, Jepang, dan India terus memperluas akses ke lebih banyak destinasi melalui pembangunan infrastruktur dan kampanye terarah.
Agoda bekerja sama dengan berbagai DMO untuk meningkatkan visibilitas destinasi yang kurang dikenal dan mendukung akomodasi di wilayah rural masuk ke ekosistem digital.
Seiring meningkatnya minat pada destinasi sekunder, diversifikasi suplai akomodasi juga menguat. Minat wisatawan terhadap vila, apartemen, dan boutique guesthouse terus naik sejak 2022. Tren ini membuka peluang bagi pemilik properti lokal untuk berpartisipasi dalam pasar digital.
Laporan tersebut turut memetakan sejumlah peluang bagi pelaku industri pada 2026, termasuk peningkatan visibilitas digital melalui listing dan konten yang diperbarui, pemanfaatan data Agoda untuk kampanye pemasaran, serta pengembangan pengalaman lokal seperti kegiatan budaya, kuliner, dan aktivitas luar ruang.
Dengan memanfaatkan tren tersebut dan berkolaborasi bersama Agoda, pelaku industri perjalanan diharapkan dapat memperkuat pendapatan, meningkatkan ketahanan bisnis, dan memberi pengalaman bernilai tinggi bagi wisatawan.(ak)