Asing Dominan di British Telecom, Rudiantara: Saya akan Cek

Rudiantara (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengaku belum mengetahui perihal keluarnya lisensi sistem komunikasi data (Siskomdat) bagi British Telecom (BT) di Indonesia.

“Wah, saya belum tahu soal izin itu. Kalau lisensi dengan evaluasi, itu saya sudah limpahkan ke eselon I atau Dirjen. Nanti laporannya per tiga bulan, apa  saja yang sudah mereka kerjakan. Sejauh ini belum  ada laporan masuk ke saya,” ungkap Pria yang akrab disapa RA itu kepada IndoTelko, kemarin.

RA pun ternyata tidak mengetahui jika BT lolos dari aturan pembatasan investasi asing sebesar 49% sesuai Daftar Negatif Investasi (DNI) bagi pemain Siskomdat seperti tercantum di Perpres No 39 tahun 2014.

Aturan DNI yang digunakan untuk BT adalah peraturan presiden No 36/2010 tentang DNI, untuk  Siskomdat dengan maksimal kepemilikan saham asing sebesar 95%.

“Kalau isu itu benar, ini harus saya cek ke Dirjen. Harusnya mengikuti aturan terbaru yang diundangkan. Mana ada berlaku surut. Nanti, saya cek ke Dirjen untuk klarifikasi semua,”  tukasnya.

Ditambahkannya, kebijakan untuk memberikan wewenang ke eselon I untuk menandatangani izin yang berbasis evaluasi karena ingin memotong birokrasi.

“Memang saya ambil kebijakan itu agar tidak semua ke Menteri. Nantilah, kalau sudah clear dari Dirjen, Anda saya update,” pungkasnya.

Sebelumnya, BT mengumumkan mendapatkan lisensi Siskomdat yang memberi keleluasaan baginya untuk menawarkan portfolio layanan dan aplikasi jaringan Teknologi Informasi secara langsung kepada para pelanggan di Indonesia. (Baca juga: Menyoal Lisensi Siskomdat BT)   

Dalam penelusuran di internet perusahaan asal Inggris ini mendirikan PT BT Communications Indonesia untuk menggelar  Siskomdat di Tanah Air.(dn)