telkomsel halo

Kabel Laut Biak Jayapura Terganggu, Telkom Siapkan Satelit

08:13:17 | 29 Jul 2015
Kabel Laut Biak Jayapura Terganggu, Telkom Siapkan Satelit
Suasana loading kabel optik ke kapal laut (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menyiapkan sambungan satelit untuk mendukung backbone komunikasi di Jayapura dan sekitarnya setelah terjadi gangguan pada Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) tepatnya pada link Biak – Jayapura.

Gangguan pada kabel laut yang baru beroperasi beberapa bulan ini menyusul informasi dari BMKG terkait gempa bumi berkekuatan 5,2 SR pada tanggal 26 Juli 2015 jam 01.20 WIB pada jarak 89 km dari Sarmi.

VP Corporate Communication Telkom Arif Prabowo mengungkapkan titik gangguan SKKL dengan indikasi putusnya kabel (cable cut) terjadi di jalur Biak-Jayapura pada jarak 367 km dari Telkom Landing Station (TLS) Jayapura di kedalaman sekitar 2.611 meter.

Kabel yang terganggu adalah tipe Light Weight Shielded (LWS) yaitu salah satu kabel yang biasa digunakan di laut dengan kedalaman lebih dari 500 meter.

Sebagai upaya menjaga agar kualitas layanan tetap berjalan optimal pasca terjadinya gangguan, Telkom telah menambah kapasitas bandwidth satelit menjadi 950 Mb mencakup kapasitas bandwidth Telkom Jayapura sebesar 270 Mb dan Telkomsel Jayapura sebesar 680 Mb.

“Kami memohon maaf atas gangguan yang terjadi dan telah mengalihkan traffic ke satelit serta berupaya untuk mempercepat recovery gangguan SKKL jalur Biak – Jayapura tersebut,” jelas Pria yang akrab disapa Bobby ini dalam keterangan tertulisnya (28/7) malam.

Untuk penanggulangan gangguan, Telkom telah melakukan koordinasi dengan NEC Japan selaku mitra pembangunan kabel laut, untuk menyelidiki dan mengidentifikasi gangguan yang terjadi.

Selanjutnya Telkom melakukan penjajakan alternatif cableship potensial yang tercepat dan terdekat. Ditargetkan proses perbaikan (recovery) SKKL ini dapat diselesaikan dalam jangka waktu 2 – 3 bulan.

SMPCS merupakan jaringan serat optik yang menjangkau 8 propinsi dan 34 kabupaten di Kawasan Timur Indonesia. Propinsi yang dijangkau meliputi Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat dan Papua.

Infrastruktur dengan panjang total 8.722 kilometer itu  menghubungkan Kawasan Barat Indonesia dan Kawasan Timur Indonesia. (Baca juga: Jokowi Resmikan SMPCS)

Emiten Halo-halo itu mengeluarkan  investasi sebesar Rp 3,6 triliun, untuk membangun infrastruktur yang  terdiri dari dua paket yaitu paket 1 sepanjang 5.617 km dan paket 2 sepanjang 3.155 km. (Baca juga: Jaringan optik dari Telkom)

Tahun ini pembangunan backbone serat optik milik Telkom sepanjang 75.000 km di seluruh wilayah Nusantara rampung dan akan dilanjutkan ke berbagai negara.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year