telkomsel halo

Tower Bersama Kepincut Menara XL

08:12:15 | 09 May 2014
Tower Bersama Kepincut Menara XL
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko)  -  PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menyatakan siap membeli menara yang akan dilepas XL pasca bergabung dengan Axis.

"Jika memang XL akan melepas menara miliknya, tentu kami berminat. Bicara pendanaan tidak ada masalah karena kita banyak sumber pendanaan. Salah satunya standby loan dari sindikasi perbankan senilai US$ 1 miliar," ungkap Direktur Tower Bersama Helmy Yusman Santoso, di Jakarta, Kamis (8/5).

Seperti diketahui, XL memiliki sekitar 8 ribu menara yang siap dilepas sejak beberapa tahun lalu. Sementara Axis diperkirakan memiliki sekitar 1.600 menara yang juga bisa dilego XL guna menutupi biaya akuisisi anak usaha Saudi Telecom Company (STC) itu yang mencapai US$ 865 juta.

XL mengaku tengah mengkaji wacana untuk melepas sekitar 7 ribu menara miliknya, ditambah tiga ribu menara milik Axis jika ada pihak yang berminat. XL memasang valuasi untuk menara yang dilepasnya sembilan kali dari Earning Before Interest Depreciation Amortization (EBITDA) setelah perseroan melakukan sewa dan disewakan juga ke tenant lain.

"Itu rendah, ketimbang penyedia menara yang Intial Public Offering (IPO), mereka pasang 14 kali dari EBITDA untuk valuasi,” alasan Presiden Direktur XL Axiata Hasnul Suhaimi, belum lama ini.

Kandidat Layak
Kembali ke Helmy, menurutnya, jika pemain sekelas XL melepas menara tentu tak hanya mencari pembeli yang mampu membeli di harga premium.

"Mereka pasti mencari pembeli yang memiliki kemampuan mengelola menara itu karena akan menyewa kembali. Jika ribuan menara dilepas, itu tak main-main. Artinya harus ada jaminan operasional berjalan mulus. Saat ini di Indonesia hanya dua pemain yang berpengalaman mengelola menara di atas 10 ribu unit, salah satunya Tower Bersama," klaimnya.

Diprediksinya, bisa saja XL nantinya dalam melepas menara akan meniru pola dari Indosat yakni membagi atas beberapa termin.

"Kami terbuka saja bagaimana polanya. Asal harga yang dipatok realistis. Biasanya itu acuannya EBITDA yang dihasilkan menara. Jika di multiply hingga sembilan kali EBITDA, itu baru sembilan tahun balik modal. Rasanya berat," jelasnya.

Tak Pengaruh
Sementara  Presiden Direktur Tower Bersama Herman Setiabudi mengungkapkan, terkait konsolidasi yang terjadi antara XL dan Axis, tidak berpengaruh kepada pendapatan dari perseroan.

“Kami telah mencapai kesepakatan dengan XL dimana semua kewajiban dari Axis mereka lunasi. Jadi, kita aman,” katanya.

Dijelaskannya, penyedia menara dalam menjalin kontrak dengan operator biasanya untuk jangka waktu panjang. “XL bersedia melunasi kewajiban yang dibuat Axis sesuai Master Leased Agreement (MLA). Ini alasannya pendapatan kami tak terpengaruh oleh konsolidasi keduanya,” tegasnya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year