telkomsel halo

Laba bersih Tower Bersama Rp1,36 triliun di 2024

04:30:00 | 20 Apr 2025
Laba bersih Tower Bersama Rp1,36 triliun di 2024
CFO TBIG Helmy Yusman Santoso
JAKARTA (IndoTelko) - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 1,36 triliun di 2024 menyusut 12,73% secara tahunan dari Rp 1,56 triliun di 2023.

Pemicu turunnya laba adalah pos beban lain membengkak menjadi Rp 222,16 miliar sepanjang 2024. Padahal di 2023, pos beban lain hanya Rp 60,78 miliar.

Beban keuangan utang bank dan obligasi juga mengalami kenaikan sekitar 10,31% YoY menjadi Rp 1,87 triliun. Pos beban keuangan lain juga ikut melonjak 36,99% YoY menjadi Rp 177,05 miliar.

TBIG berhasil mencatat pendapatan dan EBITDA masing-masing sebesar Rp6.867 miliar dan Rp5.869 miliar untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024. Marjin EBITDA Perseroan berada pada 85,5% untuk tahun 2024.

Per 31 Desember 2024, TBIG memiliki 42.722 penyewaan dan 23.892 site telekomunikasi. Site telekomunikasi milik Perseroan terdiri dari 23.778 menara telekomunikasi dan 114 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 42.608, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) Perseroan menjadi 1,79.

“Pada tahun 2024, kami menambahkan 2.333 penyewaan kotor yang terdiri dari 1.551 sites telekomunikasi dan 782 kolokasi ke portofolio kami. Kami terus bekerja sama dengan para pelanggan kami untuk mengoptimalkan jaringan mereka dan memperluas cakupan mereka di seluruh Indonesia,” kata CEO Tower Bersama Hardi Wijaya Liong.

Per 31 Desember 2024, total pinjaman (debt) Perseroan, jika pinjaman dalam mata uang US Dollar yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp30.197 miliar dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp627 miliar. Dengan saldo kas yang mencapai Rp1.482 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp28.716 miliar. Menggunakan EBITDA triwulan keempat 2024 yang disetahunkan, maka total pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 4,9x.

GCG BUMN
“Kami terus meningkatkan eksposur kami di pasar pinjaman Rupiah dan obligasi Rupiah lokal, yang mencakup setengah dari total utang kami pada akhir 2024. Untuk utang dalam mata uang USD, strategi lindung nilai yang kami terapkan dengan hati-hati telah terbukti sangat efektif, melindungi Perseroan dari tekanan yang dihadapi Rupiah belakangan ini," ujar CFO TBIG Helmy Yusman Santoso.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories