Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Nama Xiaomi di dunia internasional kian mentereng. Perusahaan yang berdiri pada 2010 lalu dengan besaran investasi sekitar US$ 347 juta itu berhasil menyalip pamor Samsung dan Apple di China.
Hingga semester pertama tahun ini sudah sekitar 7 juta unit smartphone besutan Xiaomi terjual di China. Prestasi ini diganjar dengan masuknya Xiaomi dalam enam pemain besar untuk smartphone dan berhasil mengalahkan Apple dalam penjualan di kuartal kedua lalu di China.
Hal yang menarik adalah, ternyata perusahaan ini tak senang jika disebut hanya sebagai pembuat ponsel dan disamakan dengan Apple walau masyarakat dunia menyebut Xiaomi jawaban dari industri China terhadap perusahaan asal Amerika .
Setidaknya itu tercermin dari pernyataan Founder dan CEO Xiaomi Lei Jun seperti diberitakan Reuters belum lama ini.
“Jika masyarakat ingin membandingkan Xiaomi dengan perusahaan asing, kami itu hanya sedikit mirip dengan Apple. Kami lebih banyak mirip dengan Amazon yang dilumuri sebagian elemen Google. Jadi, gabungkan tiga perusahaan besar itu dan Anda akan lebih mudah memahami Xiaomi. Xiaomi menjual ponsel seperti Amazon menjual Kindles. Jadi, Anda paham kenapa kami menjual perangkat murah,” katanya.
Ditegaskannya, walau perusahaannya membuat perangkat, tetapi pendapatan utama tidak datang dari menjual ponsel. Pundi-pundi nantinya akan terisi melalui bisnis internet yang dibangun dari ekosistem ponsel yang dijualnya. Hal itu dipertegas dengan aksi subsidi setiap perangkat yang dijual.
Xiaomi juga mengembangkan platform Android yang dikustomisasi berbasis MIUI firmware dan diminati banyak pengembang aplikasi.
Xiaomi sendiri menyakini tiga bisnis yang dijalankan yakni e-commerce dengan menjual aksesori melalui website, menjual bundling perangkat ke operator, dan online game adalah pemasok pendapatannya.
Diungkapkannya, di sektor e-commerce perseroan sudah menjadi pemain ketiga terbesar di China dengan pendapatan per bulan US$ 3,2 juta dan tahun depan bisa melonjak menjadi US$21 juta hingga US$ 24 juta per bulan.
“Perbedaan utama kami dengan Apple adalah internet yang menjadikan Xiaomi seperti sekarang. Design produk Apple itu sangat sederhana dan siapapun penggunanya sudah disiapkan satu solusi. Apple memiliki ekosistem yang hebat, tetapi orang terpaku hanya di produknya. Ini berbeda dengan Xiaomi dimana sistem bisa diubah oleh siapapun,” tegasnya.
Saat ini Xiaomi diperkirakan bernilai hingga US$10 Miliar. Jika dianggap sebagai perusahaan Internet, maka rivalnya adalah Tencent dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar US$8,86 miliar. Selain itu ada Baidu, pemilik mesin pencari terbesar di China, yang bernilai US$4,95 miliar. Begitu juga Alibaba, perusahaan terkemuka e-commerce di China, dengan nilai US$100 miliar.
Di China sendiri diperkirakan pendapatan internet mobile akan tumbuh sekitar US$1,47 miliar per bulan pada akhir 2014. Pada 2015 diperkirakan menjadi sekitar US$30 miliar dari kisaran US$9 miliar pada 2012.(ss)