telkomsel halo

XLBYOD Siap Menggebrak Pasar

15:55:02 | 16 May 2013
XLBYOD Siap Menggebrak Pasar
Chief Digital Services Officer XL Dian Siswarini (kiri) memperkenalkan XLBYOD (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – PT XL Axiata Tbk (XL) mengaku siap menggarap pasar Bring Your Own Device (BYOD) di Indonesia seiring kian maraknya pekerja profesional  membawa perangkat mereka sendiri untuk bekerja dan mengakses aplikasi kantor.

“Hari  ini kami soft launch XL BYOD. Kami sadar BYOD tak bisa ditahan lagi seiring meningkatnya penngguna perangkat bergerak di Indonesia. XL BYOD bisa meningkatkan produktivitas kerja dan menghadirkan efisiensi biaya bagi korporasi,”  ungkap Chief Digital Services Officer XL Axiata Dian Siswarini kala menjadi pembicara di  diskusi Ready or Not, BYOD is Here yang digagas Indonesian Cloud Forum (ICF) di Jakarta, Kamis (16/5).

Diungkapkannya, dalam menggarap pasar BYOD, perseroan menggandeng PT Radinka Anugra untuk mitra aplikasi.“Kami nantinya akan mengintegrasikan dengan sistem korporasi yang mengadopsi BYOD. Ini untuk memberikan jaminan security bagi korporasi,” jelasnya.

Dijelaskannya, dalam menggarap pasar BYOD XL akan melihat sektor-sektor industri yang bisa dengan cepat mengadopsinya. “Sepertinya di Indonesia BYOD lebih cepat diadopsi oleh perusahaan skala kecil, hanya membutuhkan skala Teknologi Informasi (TI) yang kecil, dan pekerja memiliki fleksibelitas yang tinggi,” jelasnya.

GM Cloud and Machine to Machine Technology Arkav Juliandri menambahkan  solusi XL BYOD mengandalkan cloud computing dimana aplikasi dari kreasi Radinka Anugra di tempatkan di cloud.

“Kami menjamin keamanan jaringan dengan mengisolasi environment untuk akses, selain itu disediakan juga browser, corporate repo,  dan enterprise app store,” jelasnya.

Ditambahkannya, dengan menggandeng Radinka maka perseroan bisa lebih hemat dalam investasi dimana fokus pada platform dan pemasaran. “Investasinya banyak untuk  platform dan pemasaran. Kita harus mengedukasi pasar mengadopsi produk ini,” katanya.
        
Sekadar catatan,  cloud computing di  XL menjadi bagian dari layanan Digital Services. Pada 2012, Digital Services hanya berkontribusi sekitar 10% bagi omzet Value Added Services (VAS).
 
Berdasarkan catatan,  pada 2012 XL meraih pendapatan sebesar  Rp 21.278 triliun atau naik 15% dibandingkan 2011 sebesar Rp 18,468 triliun.

VAS berkontribusi sekitar 3% bagi total omzet. Dengan Digital Services berkontribusi sekitar 10% bagi VAS, alhasil jasa ini menghasilkan pendapatan sekitar Rp 63,8 miliar pada 2012.

Pada tahun ini  XL  terus  menggenjot bisnis digital services dengan alokasi  investasi untuk membangun platform sekitar  US$ 15 juta atau setara  Rp 145,3 miliar   dari 2012 sebesar US$ 12 juta atau setara Rp 116,5 miliar.  

XL mengalokasikan belanja  modal sekitar Rp 8 triliun - Rp 9 triliun sekitar 60%  untuk membangun infrastruktur jasa data pada 2013.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year