telkomsel halo

Perang Platfotrm di Smartphone

19:41:05 | 24 Feb 2013
Perang Platfotrm di Smartphone
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Melesatnya penjualan smartphone secara global otomatis juga membuat perang platform untuk perangkat tersebut kian ketat.
Menyimak data yang dilansir dari International Data Corporation (IDC) belum lama ini, dua platform, yakni  Android  dan iOS Apple masih menjadi penguasa di pasar.  

Smartphone yang berjalan di atas sistem operasi Android dan iOS menguasai sekitar 91,1% pengapalan smartphone di kuartal akhir tahun 2012.
Sistem operasi buatan Google dan Apple itu menguasai sekitar 207,6 juta unit yang dikapalkan pada kuartal keemapt 2012 lalu.

Capaian baru dua platform mobile primadona itu mengalami peningkatan sebesar 70,2%  dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Di kuartal keempat 2011,  iOS dan Android mengapalkan sekitar 122 juta unit smartphone ke seluruh dunia.

IDC juga mengumumkan jumlah pengapalan smartphone yang dikapalkan sepanjang tahun 2012. Android dan iOS menguasai 87,6% dari  722,4 juta unit smartphone yang dikapalkan selama 2012.

Jumlah itu meningkat sebesar 68,1% dari total 494,5 juta unit yang dikapalkan tahun sebelumnya.

Android disebutkan mengalami peningkatan yang signifikan, hingga tiga digit pertumbuhan dari tahun lalu. Sedangkan iOS tumbuh dua digit dibandingkan tahun lalu. Namun, pertumbuhan iPhone di pasar smartphone dinilai mulai melambat dibandingkan dengan pasar secara keseluruhan.

Pemain Baru
Namun, sepertinya dalam beberapa minggu lagi akan muncul pemain baru.  
Sistem operasi berbasis Ubuntu , Firefox, dan   Tizen akan mencoba peruntungannya di bisnis ini.

Pertanyaannya, mengapa bermunculan platform baru? Bukankah Android itu gratis? Bagi pengguna, Google memang tak mengenakan biaya.Tetapi tanyalah ke pabrikan ponsel, tentu jawabannya berbeda.

Pasalnya sejak adanya kasus yang diajukan oleh Microsoft terhadap Android, menjadikan adanya paten yang dibayar untuk menggunakan platform itu oleh pabrikan ponsel.

Pada 2011, Microsoft dikabarkan mendapatkan uang lebih banyak lima kali dari royalty di Android ketimbang platfor operasi besutannya sendiri Windows.  

Kabarnya royalti yang harus dibayarkan ke Microsoft sekitar US$7.50 dan  US$12.50 per perangkat berbasis Android handset. Angka yang tak berbanding jauh dengan lisensi untuk Windows Phone yakni di kisaran US$ 23-US$ 30.

Pemicu lain kenapa platform alternatif bermunculan adalah ketakutan akan munculnya tuntutan masalah hak paten dari Apple setelah peperangannya dengan Samsung tahun lalu.

Samsung untuk ponsel low end telah berinvestasi di Bada. Dan untuk mid end sepertinya akan mengandalkan Tizen.

Canonical akan melepas ponsel berbasis Ubuntu tak lama lagiu.  Sistem operasi ini dikabarkan untuk menggusur  Android di  Samsung Galaxy Nexus dan   LG Nexus 4.

Pemicu terakhir kenapa munculnya tiga pemain baru di platform smartphone adalah harga perangkat yang akan lebih murah sehingga pasar yang akan digarap lebih besar.Tantangannya adalah jika harga perangkat hanya di bawah Rp 1 juta, berapakah dana yang dikeluarkan untuk membayar lisensi? (ct)



Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year