telkomsel halo

4 Strategi untuk Gelembungkan Pasar M2M

15:28:53 | 04 Feb 2013
4 Strategi untuk Gelembungkan Pasar  M2M
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (indotelko) – Operator telekomunikasi diperkirakan akan menerapkan salah satu dari empat strategi berikut untuk menggelembungkan pasar Machine to Machine (M2M).

Hasil penelitian dari Pyramid Research seperti dikutip Cellular-News mengatakan, pasar M2M pada 2017 bisa mencapai  478 juta pengguna. Untuk mencapai angka itu empat strategi disiapkan.
 
Pertama, operator menjual airtime secara wholesale ke pemain Mobile Virtual Network Operator (MVNO) atau reseller.  Hal ini sudah dilakukan operator beberapa tahun lalu karena melihat pasar M2M masih kecil.

Kedua, operator memiliki platform M2M sendiri sehingga tidak hanya menyediakan akses, tetapi juga kapabitas koneksi.
 
Ketiga, melibatkan MVNO sebagai value chain, tetapi dalam bermitra, MVNO dijadikan tergantung ke operator.

Keempat, operator menyediakan layanan secara end-to-end. Aksi ini membutuhkan kapabilitas mulai dari mengelola proyek, perangkat, aplikasi, hingga integrasi dan  service management.

Sebelumnya, Chairman Sharing Vision Dimitri Mahayana memprediksi nilai bisnis M2M pada 2013 di Indonesia bisa mencapai Rp 1 triliun dengan rata-rata biaya per pengguna (ARPU)  sekitar Rp 25 ribu.

Sayangnya,  Porsi operator di bisnis M2M  kecil, paling besar di bisnis integrator.   

“M2M jika ditemukan aplikasi pembunuhnya jumlah pelanggannya bisa  melampaui 100 ribu pelanggan dan akan berkembang dengan cepat melewati 1 juta pelanggan. Pasalnya,  secara teknologi sudah matang dan pasar sudah sangat siap, tinggal operator bekerja sama dengan bisnis integrator," katanya.

Menurutnya, aplikasi pembunuh yang bisa mendongkrak M2M security karena  dibutuhkan setiap orang.Misalnya, layanan surveillance mobile dimana melalui ponsel  bisa mengakses CCTV yang dipasang di rumah.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year