telkomsel halo

Telkom Kandas di Myanmar?

16:57:56 | 30 Jan 2013
Telkom Kandas di Myanmar?
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (indotelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) sepertinya akan melewati jalan yang terjal untuk mendapatkan satu lisensi seluler di Myanmar.

Pasalnya, nama Telkom atau pun anak usahanya, PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) tidak tersiar sebagai peserta yang ikut berebut dalam tender yang dibuka oleh pemerintah Myanmar belum lama ini.

Dikutip dari ZDNet, nama-nama pemain asing yang muncul berebut dua lisensi seluler yang ditawarkan adalah Airtel (India), Singapore Telecommunications (SingTel/ Singapura),  Singapore ST Telemedia (STT/ Singapura), Axiata  (Malaysia), dan Telenor (Norwegia).

Hal yang menarik adalah, Airtel, SingTel, STT, dan Telenor masih memiliki "darah" pemegang saham yang sama jika ditarik ke belakang yakni Temasek. SingTel sendiri memiliki 30% saham di Airtel.

Kementrian Komunikasi dan Informatika Myanmar dalam pengumumannya menyatakan, pihaknya akan memberikan dua lisensi seluler nasional kepada pemenang tender mulai pertengahan 2013 nanti.

Pemilik lisensi diberikan masa beroperasi selama 20 tahun dan bisa diperpanjang. Proposal untuk mengikuti tender sendiri dibuka sejak  25 Januari  2013.
 
Pemerintah   Myanmar mengungkapkan saat ini penetrasi seluler di negaranya mencapai 9% dan memiliki target menjangkau sekitar 80% dari total populasi pada 2016. Aksi membuka peluang usaha bagi pemain baru ini adalah salah satu upaya mencapai target tersebut.

Saat ini di Myanmar terdapat dua pemain lokal yakni  Myanmar Post and Telecommunications (MPT) berbasis  2G dan 3G yang dimiliki negara dan  Yatanarpon Teleport yang berposisi sebagai  Internet service provider (ISP). Nilai pasar seluler di  Myanmar diperkirakan US$23 miliar atau setara Rp 223.3 triliun.

Sebelumnya, Telkom dalam keterangan tertulisnya kala peluncuran layanan seluler Telkomcel milik Telin di Timor Leste mengungkapkan,  sedang melakukan penjajakan pengembangan di Australia, Myanmar, dan beberapa negara lainnya.  

Telin dijadikan perpanjangan dari Telkom untuk menggeluti bisnis telekomunikasi internasional  dengan selalu mengacu pada visi utama yaitu To Become The World New Digital Hub.

Pada 2012 lalu Telin menghasilkan keuntungan sekitar Rp 1,5 triliun. Pada tahun ini diprediksi   menjadi Rp 1,7 triliun.

Telkom sendiri menyatakan  tengah mengikuti tender untuk mendapatkan satu  lisensi dari 4 lisensi yang ditawarkan pemerintah Myanmar.  
 
Kabar beredar mengatakan, Telkom sepertinya akan bergabung dengan SingTel dalam tender untuk mendapatkan lisensi di Myanmar dengan membentuk konsorsium dalam operasional nantinya. Hubungan Telkom dengan SingTel sudah lama terjalin dalam membangun Telkomsel sebagai pemegang saham.

Sayangnya, Head of Corporate Communication & Affair Telkom Selamet Riyadi kala dikonfirmasi enggan memberikan keterangan dengan alasan terikat aturan keterbukaan informasi pasar modal. “Kita belum bisa mengeluarkan pernyataan apa-apa. Ada aturan mainnya,” kilahnya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year