telkomsel halo

Kearney dorong kota di Indonesia naik kelas dengan teknologi

04:18:00 | 21 Jul 2025
Kearney dorong kota di Indonesia naik kelas dengan teknologi
JAKARTA (IndoTelko) Firma konsultan global Kearney meluncurkan kerangka kerja strategis bertajuk Global Cities Framework yang dirancang untuk meningkatkan daya saing global kota-kota di dunia, termasuk Indonesia.

Kerangka ini menempatkan transformasi digital dan infrastruktur teknologi sebagai elemen utama dalam mendorong kemajuan kota di era kompetisi global.

Framework ini dibangun berdasarkan indikator dari laporan tahunan Global Cities Index (GCI) yang telah dilakukan Kearney sejak 2008.

Dalam edisi 2024, tiga kota besar di Indonesia Jakarta, Surabaya, dan Bandung masuk dalam daftar kota global, masing-masing menempati posisi ke-74, ke-148, dan ke-153. Namun, Kearney menilai masih terdapat kesenjangan antara potensi dan performa aktual kota-kota tersebut, terutama dalam pemanfaatan teknologi untuk mendukung transformasi urban.

“Dengan prediksi 60% penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan pada 2025, peningkatan kualitas kota melalui adopsi teknologi menjadi sangat mendesak,” ujar Presiden Direktur Kearney Indonesia Shirley Santoso.

Global Cities Framework menekankan pentingnya delapan area keunggulan kota, termasuk infrastruktur dan mobilitas, riset dan inovasi, serta tata kelola dan pembiayaan. Infrastruktur digital menjadi sorotan utama, mengingat tuntutan terhadap layanan publik yang efisien, mobilitas cerdas, dan konektivitas tinggi terus meningkat.

Contohnya, Malaysia telah membentuk Digital Nasional Berhad sejak 2021 untuk membangun jaringan wholesale 5G nasional. Sementara Jepang, melalui lembaga seperti Japan Science and Technology Agency, memberikan pendanaan riset struktural untuk mendukung ekosistem inovasi. Pendekatan ini bisa menjadi rujukan bagi kota-kota Indonesia yang tengah membangun Smart City.

Menurut Shirley, implementasi kerangka ini harus ditopang oleh tiga hal utama: pembiayaan berkelanjutan, penguatan sumber daya manusia, serta kesiapan institusi dan teknologi. “Kerangka ini bukan sekadar wacana. Jakarta, misalnya, telah menjadikan kerangka ini sebagai acuan dalam strategi untuk menembus 50 besar kota global pada 2030,” ujarnya.

Dalam konteks teknologi, kerangka ini mendorong kota-kota untuk berinvestasi dalam infrastruktur data, sistem transportasi pintar, serta platform layanan publik berbasis digital. Penerapan teknologi ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi kota, menarik investasi, serta memperbaiki kualitas hidup warga.

Rohit Sethi, Senior Principal Kearney, menambahkan bahwa kota-kota masa depan tidak hanya ditentukan oleh kekuatan ekonomi, tetapi juga oleh kemampuan mereka menciptakan nilai melalui inovasi, keberlanjutan, dan kolaborasi multi-sektor. “Kota harus mampu mengembangkan proposisi nilai uniknya. Dalam konteks Indonesia, ini berarti merancang strategi berdasarkan kekuatan lokal dengan dukungan teknologi,” kata Rohit.

Seiring dengan meningkatnya urbanisasi dan pergeseran arah investasi global dari Tiongkok, kota-kota Indonesia dinilai memiliki peluang besar untuk menjadi pusat pertumbuhan baru di kawasan Asia Pasifik. Namun, hal ini memerlukan transformasi perkotaan yang didukung oleh teknologi digital, inovasi riset, dan tata kelola cerdas.

GCG BUMN
Kearney menyimpulkan bahwa kunci dari transformasi kota global terletak pada kolaborasi antarpemangku kepentingan, termasuk pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat sipil. Dengan pendekatan yang terstruktur dan berbasis teknologi, kota-kota Indonesia diyakini mampu berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional sekaligus meningkatkan daya saing di level global.(ak)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories