telkomsel halo

Indonesia harus perkuat ekosistem kripto

04:15:00 | 23 Jun 2025
Indonesia harus perkuat ekosistem kripto
JAKARTA (IndoTelko) - Industri aset digital di Asia Tenggara memasuki babak baru yang penuh tantangan dan peluang.

Negara-negara seperti Thailand dan Vietnam semakin agresif dalam menciptakan regulasi dan insentif yang mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis blockchain dan kripto.

Sementara itu, Indonesia yang selama ini di posisi terdepan dalam adopsi kripto di kawasan, diingatkan untuk tidak terlambat dalam bersaing.

Thailand mencatat langkah strategis dengan mengumumkan pembebasan pajak penghasilan pribadi bagi pengguna exchange kripto lokal, dengan tarif 15% hingga akhir 2029.

Kebijakan ini diyakini sebagai sinyal kuat bahwa Thailand ingin mengukuhkan posisinya sebagai pusat inovasi aset digital di kawasan. Insentif ini membuka peluang lebih besar bagi investor ritel dan institusional untuk berpartisipasi secara legal dan menguntungkan.

Sementara itu, Vietnam menegaskan komitmennya melalui pengesahan Undang-Undang tentang Industri Teknologi Digital pada Juni 2025, yang memberi kejelasan regulasi dan standar anti-pencucian uang (AML) yang ketat. P

osisi Vietnam di peringkat kelima dalam Global Crypto Adoption Index 2024 menunjukkan keberhasilannya dalam memperkuat ekosistem aset digital, di atas Indonesia yang berada di posisi ketiga.

Berbeda dengan langkah regulasi dan insentif yang diambil kedua negara tetangga, Indonesia masih perlu memperkuat kerangka regulasi, insentif fiskal, dan edukasi agar industri kripto nasional tidak tertinggal.

CEO Tokocrypto, Calvin Kizana, menegaskan perlunya sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem yang kondusif.

“Thailand dan Vietnam sudah menunjukkan langkah nyata, Indonesia harus belajar dan berinovasi. Regulasi yang progresif, insentif fiskal, serta peningkatan literasi digital adalah kunci agar Indonesia tetap kompetitif,” ujarnya.

Pelaku industri juga menyoroti perlunya penyederhanaan perpajakan aset kripto, pengembangan sandbox regulasi, serta dukungan terhadap startup dan talenta digital melalui pendanaan dan kolaborasi lintas sektor. Calvin menambahkan, masa depan ekonomi digital adalah milik bangsa ini, dan seluruh elemen harus bersatu untuk membentuk ekosistem kripto yang aman, inovatif, dan berdaya saing global.

GCG BUMN
“Indonesia tidak boleh terlambat. Bersama, kita harus mempercepat langkah agar tidak kehilangan momentum dalam persaingan industri kripto di Asia Tenggara,” tutupnya.(ak)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories