telkomsel halo

Indonesia fokus kembangkan pasar karbon berintegritas tinggi

04:31:00 | 15 Jun 2025
Indonesia fokus kembangkan pasar karbon berintegritas tinggi
JAKARTA (IndoTelko) Indonesia menegaskan komitmennya untuk mengembangkan pasar karbon yang berintegritas tinggi setelah menandatangani perjanjian pengakuan bersama (Mutual Recognition Agreement/ MRA) dengan standar internasional Gold Standard Foundation.

Penguatan posisi ini menjadi bagian dari upaya nasional dalam mendukung target iklim dan pembangunan berkelanjutan.

Perusahaan restorasi ekosistem berbasis teknologi, CarbonEthics, menyatakan bahwa keberhasilan pasar karbon di Indonesia bergantung pada penerapan proyek yang transparan, terukur, dan dapat diverifikasi. Menurut mereka, setiap proyek harus mampu menunjukkan dampaknya secara nyata dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat lokal yang bergantung pada ekosistem tersebut. Tanpa keterlibatan dan kepemilikan komunitas setempat, solusi iklim yang berkelanjutan sulit diwujudkan.

Pembahasan ini menjadi fokus dalam acara Carbon Talk 2.0, forum lintas sektor yang diselenggarakan oleh CarbonEthics. Para pejabat pemerintah, pelaku bisnis, dan ahli keberlanjutan berdiskusi mengenai perkembangan pasar karbon Indonesia dan peluangnya di tingkat global.

Kepala Biro Perubahan Iklim dan Keanekaragaman Hayati Kementerian Lingkungan Hidup, Dr. Wahyu Marjaka, menyebutkan bahwa potensi pasar karbon Indonesia diperkirakan mencapai USD 34 miliar dan menciptakan 1,7 juta lapangan kerja hingga 2030, terutama melalui proyek berbasis alam yang memenuhi standar tinggi.

Asisten Khusus Senior Eddy Soeparno, Dr. Belladonna Maulianda, menambahkan bahwa pembangunan ekosistem karbon yang kuat harus didukung kebijakan dan investasi yang tepat.

Ia menegaskan bahwa MRA merupakan langkah penting untuk memperluas pasar dan meningkatkan likuiditas karbon Indonesia, sekaligus membuka peluang perdagangan internasional dan transfer teknologi.

Menurut Direktur Bina Usaha Pemanfaatan Hutan di Kementerian Kehutanan Ilham ST., MT., rencana jangka panjang Indonesia (RPJPN) menargetkan pengurangan emisi gas rumah kaca hingga 93,5 persen dari tingkat baseline, sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045. Ia menekankan bahwa kesiapan kelembagaan, penegakan hukum, dan keterlibatan semua pihak secara inklusif menjadi faktor utama keberhasilan pemanfaatan pasar karbon.

Selain itu, pemerintah tengah merevisi Peraturan Presiden No. 98/2021 dan mengembangkan platform SRN Robust untuk memastikan kredit karbon yang diterbitkan memenuhi standar verifikasi dan integritas tinggi. Langkah ini penting agar Indonesia dapat menarik minat investor asing dan meningkatkan kepercayaan global terhadap kredit karbon domestik.

CEO CarbonEthics, Bimo Soewadji, menyatakan bahwa pasar karbon semakin menuntut proyek yang mampu menunjukkan dampak nyata bagi iklim dan sosial. Keberhasilan Indonesia bergantung pada ketersediaan kredit karbon berkualitas tinggi, transparan, dan kredibel. Perusahaan ini juga aktif menjalin kemitraan dengan komunitas lokal untuk memastikan proyek restorasi ekosistem berjalan secara bertanggung jawab dan memberdayakan masyarakat.

CarbonEthics menyediakan layanan lengkap mulai dari studi kelayakan, pengembangan proyek, hingga penjualan kredit karbon pra-pembelian kepada pembeli internasional dan investor tahap awal. Pendekatan ini bertujuan mempercepat aksi iklim dan memastikan manfaat ekonomi serta sosial yang berkelanjutan.

GCG BUMN
Dalam konteks pengembangan pasar karbon global, Indonesia berkomitmen menjadi pemain utama dalam menyediakan kredit karbon yang memenuhi standar internasional dan mendukung target pengurangan emisi global. Dengan dukungan regulasi yang terus diperkuat dan kerja sama lintas sektor, Indonesia berharap mampu menciptakan pasar karbon yang kredibel, aman, dan mampu memberi manfaat nyata bagi iklim dan masyarakat.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories