Di Indonesia, bulan puasa juga diwarnai oleh meningkatnya ketergantungan terhadap mobile app. Jumlah sesi aplikasi utilitas meningkat sebesar 10% untuk tugas sehari-hari seperti transportasi, pembayaran tagihan, dan produktivitas. Semua hal ini menciptakan bulan Ramadan yang mulus dan saling terhubung terlepas dari perubahan dalam rutinitas.
Untuk dapat memanfaatkan bulan yang sangat menentukan, para marketer harus menyelaraskan campaign mereka dengan kebiasaan pengguna di bulan Ramadan.
Brand dapat mengoptimalkan strategi mereka dengan cara-cara sebagai berikut :
1. Memaksimalkan timing & penawaran berbasis nilai
Pengguna cenderung paling aktif setelah jam buka puasa (48%), setelah Tarawih (38%), dan saat sahur (24%). Brand perlu menyelaraskan iklan, promosi, dan push notification dengan jam-jam di mana engagement sedang memuncak. Penawaran berbasis nilai—seperti diskon untuk waktu yang terbatas, penawaran bundle, dan hadiah cashback—dapat semakin meningkatkan konversi, sehingga mengakomodir konsumen yang sensitif terhadap harga dan senantiasa mencari penawaran terbaik.
2. Memanfaatkan personalisasi & penargetan berbasis data
Rekomendasi berbasis AI dan segmentasi smart audience—berdasarkan kebiasaan browsing, lokasi, dan pembelian sebelumnya—akan meningkatkan engagement dan konversi. Push notification otomatis dan pesan dalam aplikasi akan meningkatkan pengalaman pengguna secara lebih lanjut.
3. Membangun pengalaman omnichannel
Pengguna seringkali beralih antar aplikasi, situs web, dan media sosial. Strategi terpadu lintas platform, yang didukung oleh penargetan ulang di Facebook, YouTube, Instagram, dan TikTok, membuat brand senantiasa diingat.
4. Memanfaatkan video, konten interaktif & materi iklan yang dilokalisasi
Videos, live stream, dan format interaktif—seperti kuis and polling—akan meningkatkan engagement. Di sisi lain, gambar, pesan, dan pengalaman dalam aplikasi dengan tema Ramadan yang relevan dari sisi budaya akan meningkatkan hubungan dengan pengguna. Konten terkait kegiatan memasak, fashion, dan pemberian hadiah akan menyediakan engagement touchpoint yang berharga.
5. Menekankan kebaikan bersama & pelibatan masyarakat
Memperkuat hubungan dengan brand melalui kemitraan amal, program donation-matching, dan storytelling berbasis masyarakat yang menyoroti tradisi Ramadan.
6. Bersiap menyongsong peningkatan di masa Idul Fitri
Mendukung last-minute shopping dengan menawarkan pengiriman kilat, diskon eksklusif, dan solusi fintech untuk mendukung transaksi yang mulus.
Dikatakan Regional Vice President for INSEAU di Adjust, April Tayson, Ramadan adalah saat untuk membina hubungan erat dan brand berkesempatan untuk memberikan kontribusi dengan memberikan nilai tambah melalui engagement yang berarti.
“Dengan measurement dan analytics suite yang kuat dari Adjust, para marketer dapat mengoptimalkan setiap tahap dalam perjalanan pengguna, baik untuk campaign Ramadan atau sebagai strategi sepanjang tahun," ujarnya. (mas)