Pelacakan tanggal kedaluwarsa otomatis dapat meningkatkan pengelolaan persediaan dengan merotasi stok secara efektif dan secara akurat melacak serta mengelola masa simpan produk untuk mengurangi kemungkinan kelebihan stok dan secara bertahap mencegah produk kedaluwarsa terbuang percuma. Sistem ini menyederhanakan operasi, meminimalkan penanganan secara manual, dan membuat keputusan yang lebih tepat untuk mengurangi pemborosan makanan dan meningkatkan rotasi produk.
•
Sistem pengelolaan persediaan pintar memiliki fitur peringatan otomatis untuk tiap produk yang memiliki tingkat persediaan rendah, penundaan pengiriman untuk produk yang masih tersedia, dan apabila terjadi kelebihan stok. Sistem ini memantau dan menganalisis data persediaan untuk mengidentifikasi barang yang jarang terjual atau yang sudah kedaluwarsa, menggunakan perangkat lunak pelacakan otomatis untuk memastikan persediaan secara akurat. Memiliki strategi pemasokan produk yang berbasis data akan meminimalkan risiko kelebihan stok, sehingga mengurangi kerugian akibat limbah produk busuk dan kedaluwarsa.
Teknologi perencanaan rantai pasokan yang canggih dapat membantu peritel mengurangi limbah makanan, meningkatkan akurasi perkiraan, mengoptimalkan pesanan toko, melacak tanggal kedaluwarsa produk, dan mengurangi limbah makanan hingga 1040% sambil mempertahankan profitabilitas dan ketersediaan produk di rak. RELEX baru-baru ini memperkenalkan aplikasi mutakhir berbasis AI RELEX Mobile Pro, solusi ideal bagi peritel yang ingin mengkonsolidasikan banyak alat dan proses di dalam toko.
Laporan terbaru dari RELEX Solutions menemukan bahwa pada tahun lalu, solusi berbasis AI perusahaan membantu pelanggan ritel makanan RELEX di seluruh dunia menghemat sekitar 280 juta kg limbah makanan di seluruh rantai pasokan berkat perkiraan yang lebih akurat dan pengoptimalan persediaan—setara dengan lebih dari 950.000 metrik ton CO2.
Onni menambahkan, menerapkan solusi otomatisasi ritel di Indonesia dapat memberikan beberapa manfaat bagi lingkungan. Selain mengurangi limbah makanan, otomatisasi secara signifikan dapat membantu mengurangi konsumsi energi dan mengoptimalkan rute transportasi untuk menurunkan emisi. Perlu diperhatikan bahwa tren pelanggan Indonesia mulai bergerak ke praktik-praktik yang ramah lingkungan dan memiliki misi keberlanjutan.
"Tren ini telah menyebabkan segmen konsumen ramah lingkungan di Indonesia terus meningkat, sehingga mendorong peritel untuk menyesuaikan produk dan menjalankan praktik dengan pendekatan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk memenuhi permintaan ini. Tanpa otomatisasi, bisnis dapat mengalami inefisiensi dan menghadapi potensi kerugian finansial yang signifikan karena ketidakmampuan untuk menganalisis data secara real-time. Selain itu, otomatisasi tugas-tugas rutin memungkinkan karyawan untuk fokus pada kegiatan yang lebih penting, yang berkontribusi pada pengurangan biaya secara keseluruhan," jelasnya. (mas)