telkomsel halo

Bangun BTS di Daerah Terpencil Papua, BAKTI Kominfo Libatkan Masyarakat Lokal

13:02:35 | 24 May 2022
Bangun BTS di Daerah Terpencil Papua, BAKTI Kominfo Libatkan Masyarakat Lokal
JAKARTA (IndoTelko) - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo) berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan 4.200 base tranceiver station 4G (BTS) sampai akhir tahun ini. Untuk memastikan BTS yang akan dan sudah dibangun terjaga dengan baik, BAKTI Kominfo melibatkan masyarakat lokal.
 
Direktur Utama BAKTI Kominfo, Anang Latif menjelaskan, instansi yang dipimpinnya telah meminta seluruh konsorsium pemenang tender pembangunan BTS untuk melibatkan masyarakat lokal. Mulai dari tahap sosialisasi BTS, proses pembangunan BTS, sampai menjaga dan merawat BTS saat sudah beroperasi atau on air.
 
"Kami tentunya memiliki kontrak dengan konsorsium di lapangan supaya menjaga agar infrastruktur ini terjaga dengan baik dengan melibatkan masyarakat. Literasi kepada masyarakat menjadi penting bahwa jika terjadi sesuatu dengan infrastruktur ini tentu jangan kaget kalau sinyalnya (telekomunikasi) bakal hilang," kata Anang Latif dalam sesi teleconference dengan awak media di Papua, Jumat (22/4/2022) beberapa pekan lalu.
 
BAKTI Kominfo juga mensyaratkan kepada kontraktornya untuk mempekerjakan seorang warga desa terdekat dari BTS sebagai site keeper infrastruktur tersebut.
 
Keterlibatan warga setempat menjadi penting untuk memastikan BTS terjaga dan beroperasi dengan normal. Sebab, mayoritas lokasi pembangunan BTS di daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal (3T) hanya bisa dijangkau dengan moda transportasi udara. 
 
Di Provinsi Papua dan Papua Barat contohnya, dari total 4.200 lokasi BTS yang tengah dibangun BAKTI Kominfo dan mitra kerjanya, sekitar 98% lokasi hanya bisa dijangkau menggunakan pesawat propeller atau helikopter. Tanpa melibatkan warga setempat, tentu pekerjaan perawatan BTS jadi sangat sulit untuk dilakukan.
 
"Site keeper atau orang menjaga lokasi kami syaratkan berasal dari kampung setempat BTS dibangun. Pendekatan ini cukup efektif untuk menjaga infrastruktur tersebut," kata Anang.
 
Chief Operations Officer PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera (IBS), Robert Purwanto menjelaskan, perusahaannya sebagai salah satu anggota konsorsium pemenang tender pembangunan BTS di Pulau Cendrawasih, memberikan pelatihan yang diperlukan kepada warga yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah sebagai penjaga untuk lebih mengerti akan BTS tersebut. Pelatihan menurut Robert sudah diberikan sebelum proses pembangunan BTS dimulai. 
 
"Kami memberikan pelatihan kepada Kepala Dinas Pemerintah Daerah setempat dan jajarannya. Mereka turut membawa warga lokal untuk mengikuti pelatihan. Setelah itu, warga lokal yang sudah mengikuti pelatihan, kami hire sebagai teknisi kami," kata Robert.
 
Dalam pelatihan tersebut, warga yang dipercaya sebagai teknisi dan penjaga BTS dibekali dengan materi pengetahuan tentang komponen dan elemen BTS. Hal tersebut penting agar IBS bisa menjaga kualitas layanan BTS yang didirikannya sesuai kontrak dengan BAKTI Kominfo. Tergabung dalam konsorsium dengan ZTE Indonesia, IBS adalah pemenang tender pekerjaan Paket 4 dan Paket 5 sebanyak 1.811 BTS dengan nilai Rp11,94 triliun yang diumumkan pada Februari 2021 lalu.  
 
"Dengan demikian, IBS memiliki teknisi lokal yang akan menjaga service quality BTS karena ada service agreement yang harus kami deliver ke Kominfo," imbuhnya. 
 
Benyamin Sembiring, Government Public Relation & Transportation IBS, menambahkan faktor keamanan di Papua juga kerap kali mempersulit timnya dalam bekerja mengirimkan material dan melakukan konstruksi yang dalam kondisi normal membutuhkan waktu sekitar 3 pekan.
 
“Waktu 3 Minggu selesai itu dengan catatan kondisi normal ya. Kalau ada gangguan cuaca, ada aksi penolakan warga setempat ya bisa lebih lama lagi. Untuk mengantisipasi penolakan warga itu kami gandeng pemerintah daerah dan tokoh masyarakat setempat untuk mensosialisasikan manfaat dari BTS itu,” kata Bang Ben, sapaan akrabnya.
 
Salah satu Kabupaten yang Pemerintah Daerahnya sangat aktif mendampingi mitra BAKTI Kominfo dalam bekerja membangun BTS di lapangan adalah Kabupaten Pegunungan Bintang. Alferus Sanuari, Kepala Dinas Kominfo Kab. Pegunungan Bintang membenarkan sempat adanya aksi penolakan dari warganya atas pembangunan BTS tersebut. 
 
Untuk itu, Alferus kerap menugaskan tim untuk mendampingi para pekerja BTS dalam melakukan tugasnya di lapangan. "Kami mendampingi pekerja BTS yang kebanyakan dari Pulau Jawa, sekaligus melakukan sosialisasi ke masyarakat bahwa BTS ini diperlukan untuk keperluan komunikasi dan sekolah anak-anak mereka. Kami juga meminta IBS untuk melibatkan lebih banyak lagi tenaga kerja dan pengusaha lokal, agar masyarakat Pegunungan Bintang tidak hanya jadi penonton saja melihat orang lain bekerja,” ujar Alferus.
 
Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang sebelumnya mengusulkan pembangunan 277 BTS di wilayahnya kepada Kementerian Kominfo. Dari jumlah tersebut, sebanyak 261 BTS disetujui dan 196 diantaranya ditargetkan akan diselesaikan tahun 2022 ini.
 
“Saat ini statusnya 10 BTS sudah on air, sebanyak 44 BTS sedang dikerjakan, lalu 19 BTS sedang proses survei. Kami berharap seluruh 261 BTS yang disetujui untuk dibangun benar-benar diselesaikan,” paparnya. (ak)
Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year