telkomsel halo

Serangan Brute Force naik di Indonesia

12:26:57 | 16 Nov 2021
Serangan Brute Force naik di Indonesia
JAKARTA (IndoTelko) - Berdasarkan statistik terbaru dari perusahaan keamanan siber global Kaspersky, serangan brute force yang menargetkan pengguna Remote Desktop Protocol (RDP) di Indonesia menunjukkan peningkatan 24% pada enam bulan pertama tahun 2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Antara Januari hingga Juni 2021, Kaspersky mencatat total 20.847.706 upaya serangan terhadap pengguna Kaspersky dengan Microsoft RDP terinstal di desktop mereka di Indonesia. Ini adalah lonjakan yang signifikan dibandingkan dengan 16.854.459 pada paruh pertama tahun 2020.

Di Indonesia, bulan Februari mencatat angka tertinggi dengan 7.153.761 percobaan serangan. Secara global, Kaspersky telah mendeteksi 377,5 juta serangan brute force terhadap RDP.

Data yang menunjukkan serangan brute force terhadap pengguna solusi Kaspersky di Indonesia selama paruh pertama tahun 2020 dan 2021

RDP mungkin adalah protokol desktop jarak jauh yang paling populer dan digunakan untuk mengakses workstation atau server Windows. Pandemi Covid-19 memaksa sejumlah perusahaan menerapkan metode kerja jarak jauh, dan hingga saat ini masih banyak diterapkan di Indonesia.

Namun, metode kerja ini juga memiliki risiko keamanan apabila tidak dikelola dengan tepat salah satunya adalah serangan brute force yang menargetkan protokol yang digunakan karyawan untuk mengakses sumber daya perusahaan dari jarak jauh. Brute force adalah upaya untuk menguji semua nama pengguna dan kata sandi yang berbeda sampai kombinasi yang benar ditemukan, hingga akhirnnya para peretas mendapatkan akses ke sumber daya perusahaan.

Sistem kerja jarak jauh kini menjadi tren dan terbukti menguntungkan baik bagi bisnis maupun karyawan pada saat yang bersamaan. Menurut penelitian tahun 2020, 5 dari 7 karyawan di Indonesia menunjukkan kepuasan dengan sistem kerja jarak jauh.

“Dalam keadaan normal, memindahkan seluruh tenaga kerja dari lingkungan perusahaan TI yang aman ke jaringan rumah dengan penerapan keamanan siber yang memadai memerlukan perencanaan dan persiapan jangka panjang. Pandemi merampas kesempatan ini dan statistik serangan RDP terbaru kami menunjukkan bahwa para pelaku kejahatan siber mengeksploitasi celah tersebut,” komentar Managing Director untuk Asia Pasifik Kaspersky Chris Connell.

“Meskipun kami telah melihat beberapa perusahaan mengambil langkah-langkah untuk mengamankan jaringan dan mengedukasi tenaga kerja mereka, kami terus mendorong lebih banyak perusahaan dan karyawan untuk lebih memperhatikan upaya dalam membangun pertahanan mereka terhadap ancaman online. Situasi pandemi terus membaik tetapi data menunjukkan bahwa pekerjaan jarak jauh akan tetap ada sehingga kita lebih baik menerapkan kebijakan konkret dan solusi efektif untuk mengamankannya, ” tambah Connell.(wn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year