telkomsel halo

Kominfo libatkan 60 praktisi di Startup Studio Indonesia Batch 2

04:18:04 | 05 May 2021
Kominfo libatkan 60 praktisi di Startup Studio Indonesia Batch 2
JAKARTA (IndoTelko)  – Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo), meresmikan penyelenggaraan program inkubasi Startup Studio Indonesia Batch 2 yang akan berlangsung mulai Mei hingga Juli 2021 mendatang.

Dari sekitar 1.063 pendaftar di 34 provinsi, telah terpilih 15 early-stage startup yang siap #GoTheExtraMiles. Adapun program akan difokuskan pada iterasi penyempurnaan produk (product-market fit) dan model bisnis, program retensi pelanggan awal sebelum masuk dalam tahap perluasan pasar, serta pembangunan karakter dan kompetensi talenta digital.

Diluncurkan pada September 2020, Startup Studio Indonesia merupakan program inkubasi intensif yang berfokus pada pemberdayaan early-stage startup untuk membangun pondasi industri startup nasional yang berdaya saing tinggi. Mengusung tema “More Brainstorming, Less Classes”, para pendiri early-stage startup akan mengikuti serangkaian kegiatan coaching dan mentoring yakni Founder’s Camp dan 1-on-1 Coaching oleh lebih dari 60 pendiri dan praktisi startup aktif terkemuka dari berbagai sektor bisnis. Di akhir program, tiap startup akan diberikan kesempatan untuk mempresentasikan bisnis startupnya kepada para pemangku kepentingan yang menghadiri acara Milestone Day, yaitu lembaga pemerintah, dan venture capital.

Adapun 15 startup yang akan mengikuti Startup Studio Indonesia Batch 2 ini adalah ALIA, Appskep, AVTER, Cerah.co, Dibimbing.id, Legalku, LingoTalk, MyDoctors, Ovento, Prieds, Rahsa Nusantara, SejutaCita, Shieldtag, Tebengan dan Wehelpyou. Beberapa mentor yang terlibat pada batch 2 ini antara lain Grady Laksmono (Co-Founder Moka POS), Melisa Irene (Partner East Ventures), Jonathan Sudharta (Co-founder & CEO Halodoc), John Marco Rasjid (Co-founder & CEO Sociolla), dan Amanda Cole (Co-founder & CEO Sayurbox).

“Startup Studio Indonesia diharapkan dapat menjawab tantangan utama early-stage startup dan membangun semangat kolaborasi antar pelaku startup untuk bersama-sama mengembangkan ekosistem ekonomi digital nasional yang tangguh. Hal ini dilakukan melalui transfer pengetahuan, membuka jejaring bisnis baru, serta membangun karakter dan kompetensi startup yang berdaya saing tinggi,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc.

Kominfo memprioritaskan enam sektor bisnis startup untuk dikembangkan melalui program Startup Studio Indonesia ini. Sektor tersebut merupakan sektor industri unggulan Indonesia baik dari sisi sumber daya maupun tingkat penyerapan tenaga kerja yang tinggi.  Keenam sektor industri tersebut antara lain pendidikan, kesehatan, maritim, agrikultur, pariwisata dan logistik.

Adapun kategori early-stage startup yang dapat mengikuti program ini adalah startup yang telah memiliki minimum valuable product (MVP) dan traction selama minimal 3 bulan, sedang dalam proses validasi product-market fit, telah berbadan hukum, dan dalam tahap pendanaan Angel, Pre-seed, Seed, Pre-Series A hingga Series A.

“Kami melihat respons yang sangat positif dari komunitas startup terhadap pelaksanaan Batch 1 kemarin. Bahkan para alumni memperoleh manfaat nyata dalam pengembangan usahanya setelah mengikuti program ini. Tiga startup dari 20 alumni Batch 1 berhasil mendapat penawaran investasi dari pihak Venture Capital. Dan, sekitar 40% startup peserta memiliki lebih dari 20 persen month-to-month traction growth, di atas rata-rata industri. Bahkan beberapa alumni berkolaborasi dan melakukan kerjasama komersial untuk pengembangan produknya,” katanya.

Startup Studio Indonesia memperkuat dan melengkapi Gerakan Nasional 1000 Startup Digital dan NextICorn, program pemberdayaan startup digital yang diinisiasi Kominfo. Dari program Startup Studio Indonesia ini, Kominfo menargetkan untuk dapat mencetak 150 startup digital hingga 2024 yang berhasil mengembangkan skala bisnisnya dari segi jumlah pengguna, jumlah pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan pendanaan dari Venture Capital.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year