100 Unicorn baru muncul sejak kehadiran ChatGPT

06:30:00 | 22 Sep 2025
100 Unicorn baru muncul sejak kehadiran ChatGPT
JAKARTA (IndoTelko) — Kehadiran kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) semakin nyata sebagai motor penggerak ekosistem startup global.

Laporan terbaru CB Insights bertajuk “All 100 AI Unicorns Since ChatGPT Launched” mencatat, sejak peluncuran ChatGPT pada akhir 2022, sebanyak 100 startup AI berhasil mencapai status unicorn dengan valuasi lebih dari US$1 miliar.

Fenomena ini menunjukkan bahwa teknologi AI bukan sekadar tren, melainkan kekuatan utama yang mempercepat pertumbuhan bisnis rintisan. Startup berbasis AI rata-rata mampu mencapai status unicorn lebih cepat dibandingkan sektor lain, didorong oleh kebutuhan pasar yang masif, percepatan adopsi teknologi, dan dukungan kuat dari investor.

“Investor global kini melihat AI sebagai prioritas utama dalam alokasi modal. Tidak hanya pada perusahaan yang mengembangkan model AI, tetapi juga pada startup yang mengintegrasikan AI ke layanan dan produk mereka,” tulis CB Insights dalam laporannya.

Beberapa area yang paling diminati meliputi aplikasi vertikal berbasis AI, pengembangan foundation models, AI generatif, AI agents, hingga infrastruktur pendukung seperti komputasi dan keamanan data.

Unicorn AI juga semakin tersebar ke berbagai negara, tidak lagi terpusat hanya di Amerika Serikat atau Tiongkok. Hal ini menandakan adanya peluang yang lebih luas, termasuk bagi ekosistem startup di Asia Tenggara.

Bagi Indonesia, tren ini menjadi sinyal penting. Dengan pasar digital yang besar dan populasi melek teknologi yang terus meningkat, peluang startup lokal untuk memanfaatkan AI terbuka lebar. Namun demikian, tantangan tetap ada, mulai dari kebutuhan regulasi yang mendukung, kesiapan infrastruktur digital, hingga pendanaan tahap awal yang memadai.

CB Insights menekankan bahwa startup AI tidak hanya dituntut menghadirkan teknologi mutakhir, tetapi juga harus mampu membangun model bisnis berkelanjutan. Kematangan komersial, kepatuhan pada regulasi, serta kemampuan menjaga inovasi akan menjadi faktor penentu agar perusahaan tetap relevan di tengah persaingan global.

Dengan lonjakan unicorn AI ini, ekosistem startup global diperkirakan akan semakin dipengaruhi oleh kemajuan teknologi AI dalam beberapa tahun mendatang, termasuk di
Indonesia.(ak)

Artikel Terkait