telkomsel halo

5G SA berpotensi topang bisnis operator

04:30:59 | 06 Jul 2020
5G SA berpotensi topang bisnis operator
Senior Vice President ZTE Zhang Jianpeng
JAKARTA (IndoTelko) - Penerapan 5G SA (Standalone Access) memiliki potensi besar menopang bisnis operator di masa depan. 5G SA adalah layanan 5G yang independen terpisah dari jaringan 4G.

"ZTE menunjukkan bahwa 5G SA menyediakan peluang besar bagi operator untuk melakukan pengembangan industri B2C dan B2B yang terintegrasi di era baru. Sebagai advokat dan promotor 5G SA, ZTE, yang didukung oleh solusi SA end-to-end terbaik telah melakukan serangkaian deployment dan verifikasi dengan berbagai mitra," kata Senior Vice President ZTE Zhang Jianpeng dalam acara 5G SA Summit 2020 yang diselenggarakan dalam kerjasama dengan GSMA pada (1/7) lalu.

Acara ini disiarkan secara live streaming dan turut melibatkan berbagai mitra industri, seperti China Telecom, China Mobile, China Unicom, Orange, Deutsche Telekom, Ooredoo, GSMA, dan Tencent.

Mengusung tema "Opening a New Era of Industry", acara ini membahas tentang topik industri terkini, seperti, 5G SA network construction, 5G ecosystem, 5G infrastructure construction, dan 5G industry innovation. 5G SA Summit 2020 menjadi wadah untuk berbagi pengalaman serta wawasan tentang SA network construction dan strategi pengembangan bisnis di Tiongkok dan negara-negara lain.

Head of Technology, GSMA Greater China Liu Hong menambahkan laju perkembangan 5G tidak akan berhenti dan akan menjadi lebih kuat. Inisiasi 5G SA akan turut menjadi tonggak penting dalam proses pengembangan 5G.

Chairman of Technology Steering Advisory Committee, China Telecom Wei Leping menyampaikan tentang kemajuan terbaru dari ekosistem 5G SA. China Telecom telah memimpin dalam penyelesaian verifikasi fungsi sistem end-to-end SA dan uji interoperabilitas. Dengan memanfaatkan keunggulan dari koordinasi cloud- network-edge, China Telecom mempercepat adaptasi 5G ke industri vertikal sehingga dapat memperkenalkan 5G SA untuk memberdayakan industri vertikal. Dengan fokus pada industri, transportasi, media, perawatan kesehatan dan pendidikan, China Telecom berkomitmen untuk melakukan penerapan 5G SA ke industri berkualitas tinggi.

Vice President of China Mobile Research Institute, China Mobile, SA Huang Yuhong mengungkapkan telah membangun jaringan B2B dan B2C secara terpisah untuk mencapai konvergensi 4G dan 5G. Berkomitmen untuk melakukan koordinasi dalam penggunaan frekuensi 700M, 2.6G dan 4.9 GHz, basic coverage dari frekuensi 700M dan 4.6G, serta perluasan kapasitas dan aplikasi industri frekuensi 4.9G, China Mobile bertujuan untuk membangun jaringan 5G SA dengan skala terbesar dan tercanggih di dunia.

Sementara Director of 5G Co-construction and Sharing Working Group, China Unicom  Miao Shouye, dalam pidatonya menyampaikan bahwa China Unicom dan China Telecom telah menyelesaikan jaringan NR 3.5G terbesar di dunia, sementara kedua belah pihak saat ini tengah mempromosikan kematangan rantai industri NR 2.1G. Dengan komitmen untuk membangun 5G wireless network dengan operasi berkelanjutan dan memiliki daya saing tinggi, China Unicom dan China Telecom telah merangkul era 5G mendatang dengan strategi terbaik.

CTO Group Director, ZTE Hans Neff percaya bahwa ekosistem 5G SA telah mendukung deployment berskala besar.

ZTE berharap dapat membantu operator global dalam mengeksplorasi potensi 5G melalui produk 5G SA paling mutakhir dan pengalaman luas dalam pembangunan jaringan.

Pada tahun 2020, 5G SA telah siap untuk penggunaan komersial end-to-end dalam hal maturity of standards, chipset, terminal dan jaringan. Berbagai operator global utama telah menyadari potensi besar dan prospek yang menjanjikan dari 5G SA, dan mulai secara aktif mempromosikan evolusi 5G ke jaringan SA.(wn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year