Pelanggan `Mati Gaya` di MRT Jakarta, ini kata XL

JAKARTA (IndoTelko) - Moda transportasi MRT Jakarta sudah resmi dikomersialkan PT MRT Jakarta sejak awal April lalu.

Salah satu yang masih menjadi perbincangan pengguna adalah minimnya layanan seluler di moda yang memiliki nama lain Ratangga itu.

Saat ini hanya Telkomsel dan Smartfren yang menyediakan layanan di Ratangga secara penuh (Tunnel dan di atas Tunnel).

Pemain seluler lainnya seperti XL, Indosat, dan Tri masih absen di Ratangga. (Baca: Sinyal seluler di MRT Jakarta)

"Saya koreksi, tidak di semua rute MRT Jakarta sinyal XL absen. Hanya selama 10 hingga 12 menit sinyal XL blank spot di jalur MRT Jakarta, tepatnya ketika Ratangga berada di tunnel atau dari Blok M- Bundaran Hotel Indonesia," tegas Direktur Teknologi XL Axiata Yessie D. Yosetya kala temu media beberapa waktu lalu di Banyuwangi.

Menurutnya, kasus yang dialami XL dalam pengadaan layanan di MRT Jakarta menjadi isu penting untuk dibahas oleh semua pemain. "Saya akui ini lebih Business to Business (B2B), tetapi dalam hal ini ada ruang publik yang harus dilayani. Idealnya ada aturan yang memudahkan penempatan fasilitas telekomunikasi di ruang publik," saran Yessie.

Ditambahkannya, saat ini XL terus melakukan negosiasi dengan mitra yang ditunjuk PT MRT Jakarta untuk penyediaan fasilitas telekomunikasi pasif di rute Ratangga yakni PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

"Kita masih mau negosiasi terus. Sejuah ini belum  putus," tutupnya. (Baca: Seluler di MRT Jakarta)

Asal tahu saja, Telkomsel adalah pemasang layanan pertama di MRT Jakarta dengan memasang 48 BTS di 13 stasiun yang dilewati MRT Jakarta. Berikutnya adalah Smartfren. 

MRT Jakarta bersama mitranya telah menyediakan antena In buiilding Solution (IBS) di 408 titik pada 13 lokasi yang dilalui moda tersebut sepanjang 15,6 Km. Ada juga antena repeater sepanjang rel (24,9 km), ruang BTS (8), dan backhaul ke fiber optik masing-masing calon penyewa. Kapasitas yang disediakan meliputi 74 sektor.(dn)