telkomsel halo

Awas, 20% WiFi di Piala Dunia 2018 bermasalah

05:09:05 | 22 Jun 2018
Awas, 20% WiFi di Piala Dunia 2018 bermasalah
JAKARTA (IndoTelko) - Penelitian Kaspersky Lab mengungkapkan sebanyak 7.176 dari sekitar 32.000 jaringan Wi-Fi publik di kota-kota penyelenggara FIFA World Cup 2018 tidak menggunakan enkripsi lalu-lintas data yang dapat menimbulkan risiko keamanan bagi penggemar sepak bola yang berkunjung ke kota tersebut.

Dari hasil penelitian ini, Kaspersky Lab menyarankan untuk berhati-hati melindungi data pribadi mereka, khususnya saat menggunakan koneksi Wi-Fi di area sekitar penyelenggaraan pertandingan piala dunia FIFA.

Perhelatan global seperti Piala Dunia FIFA pasti menjadi ajang bagi publik untuk dapat membagikan pengalaman mereka di media sosial, upload post dan berinteraksi online dengan para orang yang dicintai melalui jaringan Wi-Fi.

Namun, pada saat yang sama, jaringan ini dapat digunakan untuk mentransfer informasi keuangan dan informasi berharga lainnya di Internet. Bahkan informasi ini dapat dicegat oleh pihak ketiga – tidak harus para pelaku kejahatan siber -  untuk disalahgunakan.

Temuan Kaspersky Lab didasarkan pada analisa titik Wi-Fi publik di 11 kota penyelenggara Piala Dunia FIFA 2018, termasuk Saransk, Samara, Nizhny Novgorod, Kazan, Volgograd, Moskow, Ekaterinburg, Sochi, Rostov, Kaliningrad, dan Saint Petersburg.

Hasilnya menunjukkan bahwa tidak semua titik akses nirkabel memiliki enkripsi dan algoritme otentifikasi yang menjadi aspek penting untuk jaringan Wi-Fi agar tetap aman. Risiko terbesarnya adalah para peretas dapat mencegat lalu-lintas jaringan dan mendapatkan informasi rahasia dari pengguna yang tidak mawas akan keamanan berInternet hanya dengan berada di dekat titik area akses nirkabel.

Tiga kota dengan persentase tertinggi jaringan Wi-Fi yang tidak aman adalah Saint Petersburg (37%), Kaliningrad (35%), dan Rostov (32%). Sebaliknya, tempat yang paling aman adalah kota yang relatif kecil - termasuk Saransk (hanya 10% dari titik Wi-Fi publik), dan Samara (17% dari titik Wi-Fi publik).

Hampir dua pertiga dari semua jaringan Wi-Fi publik di lokasi ini menggunakan protokol Wi-Fi Protected Access (WPA / WPA2) untuk enkripsi lalu-lintas data, protokol yang dianggap sebagai salah satu yang paling aman untuk penggunaan Wi-Fi.

Namun, perlu dicatat bahwa jaringan WPA / WPA2 dapat berisiko terhadap serangan brute force dan dictionary, serta serangan kunci instalasi ulang yang berarti mereka tidak sepenuhnya aman.

Peneliti Keamanan Senior di Kaspersky Lab Denis Legezo mengungkapkan kurangnya enkripsi lalu-lintas data, ditambah dengan perhelatan berskala global seperti Piala Dunia FIFA membuat jaringan Wi-Fi nirkabel menjadi target para pelaku kejahatan yang menginginkan akses mudah ke data pengguna.

"Meskipun sekitar dua pertiga dari semua access point di kota penyelenggara Piala Dunia FIFA menggunakan enkripsi protokol Wi-Fi Protected Access (WPA / WPA2) yang paling aman, tapi ini tidak lagi dianggap aman jika kata sandi terlihat untuk semua orang. Penelitian kami sekali lagi menunjukkan, bahwa keamanan siber melibatkan bukan hanya aspek-aspek tertentu, tetapi seluruh infrastruktur. Piala Dunia FIFA 2018 telah mengkonfirmasi bahwa acara yang dihelat sudah memiliki keamanan terbaik, namun perlu disadari terkait dengan Wi-Fi publik di beberapa titik kota tuan rumah seringkali tidak demikian,” katanya, kemarin.

Jika Anda mengunjungi kota tuan rumah Piala Dunia FIFA2018 dan menggunakan jaringan Wi-Fi publik selama berada di sana, ingatlah untuk mengikuti beberapa langkah sederhana yang dapat membantu melindungi data pribadi Anda:

• Kapan pun memungkinkan, hubungkan melalui Virtual Private Network (VPN). Dengan VPN, lalu-lintas data yang dienkripsi dikirimkan melalui jalur yang dilindungi, yang artinya penjahat siber  tidak dapat membaca data Anda walaupun mereka mendapatkan aksesnya. Solusi Kaspersky Secure Connection VPN dapat diaktifkan secara otomatis ketika koneksi tidak aman.

• Jangan percaya jaringan yang tidak dilindungi kata sandi, atau memiliki kata sandi yang mudah ditebak atau mudah ditemukan.

• Bahkan jika jaringan meminta kata sandi yang kuat, Anda harus tetap waspada. Penipu dapat mengetahui kata sandi jaringan di kedai kopi dan kemudian membuat sambungan palsu dengan kata sandi yang sama. Ini memungkinkan mereka dengan mudah mencuri data pribadi. Anda hanya boleh mempercayai kata sandi jaringan yang diberikan oleh penyelenggara yang sah.

• Untuk memaksimalkan perlindungan Anda, matikan koneksi Wi-Fi setiap kali tidak digunakan. Ini juga akan menghemat masa pakai baterai Anda. Kami juga menyarankan untuk menonaktifkan koneksi otomatis ke jaringan Wi-Fi yang ada.

• Jika tidak 100% yakin dengan keamanan jaringan nirkabel yang digunakan namun masih memerlukan akses internet, coba batasi diri dengan tidak memasukkan detil login untuk jejaring sosial atau layanan email, dan jangan melakukan transaksi perbankan online atau memasukkan detil kartu bank Anda di mana saja. Ini akan menghindari situasi ketika data sensitif atau kata sandi Anda dicegat dan kemudian digunakan untuk tujuan jahat para penjahat siber

• Untuk menghindari diri menjadi target kejahatan siber, Anda harus mengaktifkan opsi "selalu menggunakan koneksi aman" (HTTPS) di pengaturan perangkat yang dimiliki. Mengaktifkan opsi ini disarankan ketika mengunjungi situs web apa pun yang menurut Anda tidak aman.(pg)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year