telkomsel halo

Kominfo akan perkuat laboratorium BBPPT

09:49:08 | 09 Apr 2018
Kominfo akan perkuat laboratorium BBPPT
JAKARTA (IndoTelko) – Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan memperkuat  Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) sebagai balai uji perangkat telekomunikasi di bawah Ditjen SDPPI, Kominfo.

“Peran BBPT sangat krusial guna mengantisipasi perkembangan cepat industri teknologi informasi dan komunikasi kedepan, yang diikuti lahirnya perangkat-perangkat canggih dan beragam,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Farida Dwi Cahyarini seperti disiarkan laman Kominfo belum lama ini.

Kepala BBPPT Mochamad Rus’an menyampaikan bahwa pihaknya sekarang memiliki labororatorium dengan 18 ruang lingkup pengujian, dan kedepan rencananya akan dikembangkan menjadi 25 ruang lingkup.

Mengenai keberadaan balai uji di Indonesia, Rus’an mengatakan saat ini ada sekitar enam lembaga uji baik pemerintah maupun swasta, namun ruang lingkup mereka juga terbatas sehingga masih banyak yang ditangani oleh BBPPT.

Banyak pemohon yang mengajukan pengujian di BBPPT mungkin dengan pertimbangan lebih murah dan lebih cepat karena di lembaga uji lain cenderung lebih mahal dan prosesnya lebih lama.

Staf Penguji BBPPT Rika Aryanti mengatakan, dalam kaitan pengembangan BBPPT sebagai balai uji bertaraf internasional, BBPPT berencana membangun gedung untuk laboratorium di kawasan Tapos, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, memanfaatkan lahan milik Ditjen SDPPI cq Kemkominfo seluas 22.723 m2.

Sejauh ini, BBPPT sudah melakukan kajian atas lahan tersebut, baik dari segi lingkungan, tata ruang, keamanan, serta posisinya yang strategis untuk pengembangan kedepan, hanya saja jalan utamanya yang selebar 6 meter (tonase sedang) yang mungkin perlu diperlebar.

Pengembangan dan pembangunan laboratorium BBPPT ini penting mengingat pertumbuhan cepat peralatan telekomunikasi kedepan, juga industri telekomunikasi. BBPPT berharap laboratorium baru nanti akan menjadi ikon laboratorium telekomunikasi di Indonesia, selain menyangkut fungsi balai uji kedepan, juga aspek hukum Kemkominfo sebagai penjamin kualitas produk telekomunikasi.

Pada sisi industri, laboratorium BBPPT diharapkan akan menjadi gate (pintu utama) bagi perangkat telekomunikasi dan informatika impor maupun yang diekspor dari Indonesia, mengingat manufaktur dalam negeri yang juga terus tumbuh berkat kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang melibatkan tiga kementerian, yakni Kemkominfo, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian.

Pengembangan dan pembangunan laboratorium BBPPT ini menjadi penting dan kritikal untuk menajemen frekuensi, kemudian isu Internet of Things (IoT) yang makin konvergen.

Kemudian, penetapan Kemkominfo sebagai salah satu kementerian yang terkait dengan kebijakan tax holiday Kemenkeu, karena berkaitan dengan industri telekomunikasi dan informatika, maka akan terlibat langsung dalam memberikan kemudahan bisnis bagi investor sehingga perlu didukung kesiapan birokrasi dan fasiitas yang memadai.

Farida berharap dengan belum adanya laboratorium pengujian alat Specific Absorption Rate (SAR) di dalam negeri, Farida berharap, laboratorium BBPPT bisa menjadi embrio lab project Indonesia untuk alat-alat SAR. “Memang kendala SDM sangat besar, mungkin bisa melalui outsourcing teknis, karena ada moratorium PNS. Nanti rekomendasinya adalah pengendali frekuensi,” katanya.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year