JAKARTA (IndoTelko) - Usai sudah petualangan layanan musik streaming Yonder di Indonesia.
Diluncurkan dengan penuh kemegahan dan ambisi tinggi pada 2016 lalu bersama XL Axiata, dua tahun kemudian startup ini terpaksa mengambil langkah drastis yaitu mengumumkan penutupan layanan bagi pengguna anak usaha Axiata itu mulai 23 Maret 2018.
Dalam pengumuman Yonder meminta maaf harus melakukan suspensi terhadap layanan dan mengaku tengah mencari cara agar tetap bisa memberikan pengalaman mendengarkan musik ke pelanggannya.
Vice President for South East Asia Yonder Music Indonesia Jack Denney dalam konfirmasi ke IndoTelko mengakui Yonder telah menutup layanannya di Indonesia.
"Kami menyakini Indonesia adalah pasar yang strategis untuk layanan streaming musik. Kami memiliki hubungan yang baik dengan ekosistem musik di Indonesia. Dalam lima bulan terakhir pelanggan kami tumbuh 500%. Kala dilakukan suspensi kemarin, pertumbuhan kami di Maret itu yang tertinggi," katanya melalui pesan singkat (25/3).
Diungkapkannya, salah satu pemicu langkah drastis yang diambil manajemen karena tak berhasil memperpanjang kontrak dengan XL Axiata dan Universal Music untuk pasar Indonesia. "Tanpa dua hal penting itu (perpanjangan kontrak), tak mungkin kami melanjutkan investasi di pasar Indonesia," katanya.
Diharapkannya, Yonder bisa mendapatkan peluang untuk kembali ke Indonesia. "Tetapi sejauh ini belum ada rencana yang tepat kapan itu bisa direalisasikan. Kami memiliki tim yang hebat di Indonesia dan mereka sudah bekerja keras untuk membesarkan Yonder," katanya.
Asal tahu saja, Yonder masuk ke Indonesia dua tahun lalu lumayan unik dengan hanya menggandeng XL Axiata. Yonder Music memasuki pasar Asia dengan peluncurannya di Malaysia pada 19 November 2015 dan mencatat prestasi menakjubkan dengan total lebih dari 200 ribu pengguna dalam kurun waktu 3 bulan. (
Baca: Pelanggan Yonder)
Per Januari 2018, XL mengaku telah memiliki 1,8 juta pengguna Yonder di Indonesia. (
Baca: Yonder di Indonesia)
XL sendiri menggratiskan pelanggannya mengakses layanan Yonder dan mendukung kegiatan pemasaran yang dilakukan platform ini dalam membesarkan industri musik Indonesia. (
Baca:
XL dan Yonder)
Secara terpisah GM Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih belum bisa berkomentar banyak. "Saya cek internal dulu ya," tukasnya.(dn)