JAKARTA (IndoTelko)- Plug and PlayIndonesia(GK–PNP) memboyong sejumlah korporasi besar di Indonesia untuk mengunjungi kantor pusatnya di Silicon Valley pada Oktober lalu.
Adapun korporasi yang turut serta dalam kunjungan ini adalah Astra Internasional, BNI, BTN, Sinarmas, dan BRI.
Salah satu kegiatan utama dalam kunjungan ini adalah mengikuti Plug and Play Fall Summit 2017.
Dalam FallSummit yang berlangsung selama 3 hari ini, lebih dari 100 startup yang tergabung dalam akselerator Plug and Play melakukan pitching di hadapan investor, mitra korporasi dan media internasional.
Startup-startup ini pun memiliki background yang berbeda-beda, mulai dari supply chain & logistics, energy & sustainability,new materials & packaging, food & beverage, dan fintech.
“Tujuan kami membawa korporasi Indonesia untuk hadir dalam Plug and Play Fall Summit ini supaya korporasi mendapatkan lebih banyak insight mengenai teknologi yang dikerjakan oleh startup di Silicon Valley. Dari sana, akan lahir ide-ide kerjasamasepertiapa yang bisa dilakukan dengan startup kita di Indonesia,” tutur President Director Plug and Play Indonesia Wesley Harjono, dalam keterangan, Rabu (1/11).
Adapun kunjungan ini merupakan salah satu bentuk realisasi dari janji Plug and Play kepada PresidenJoko Widodo untuk mendukung Indonesia menjadi pusat perekonomian digital di Asia Tenggara pada tahun 2020.
Selain memberikan pendanaan dan mentorship kepada startup digital, GK - Plug and Play juga menjadi jembatan untuk menghubungkan startup dengan korporasi.
Saat ini, Plug and Play diketahui memiliki ratusan mitra korporasi di seluruh dunia dan empat di Indonesia,yaitu Astra Internasional,BNI, BTN, dan Sinarmas.
Salah satu startup angkatan pertama GK – Plug and Play Indonesia yang telah menjalin kerjasama dengan corporate adalah KYCK dan BNI.
“Kami melihat cara Plug and Play mengumpulkan korporasi dan startup yang menarik sehingga masing-masing korporasi dapat menemukan value-value baru dalam framework inovasinya. Kami berharap kerjasama seperti ini dapat dilakukan di Indonesia, ” kata Head of Digital Bank Rakyat Indonesia Kaspar Sitomorang yang turut hadir dalam kunjungan ke Silicon Valley.
“Ternyata ada banyak ide-ide yang akan terjadi 5 -10 tahun ke depan, sedang dipersiapkan oleh startup- startup. Di sini saya melihat bagaimana corporate dan startup dapat bekerja sama. Kerjasama seperti ini harus dibangun supaya inovasi terus berjalan,” tutur Direktur Astra Internasional, Paulus Bambang, yang juga hadir dalam kunjungan GK – PNP ke Silicon Valley.
Astra Internasional yang tergabung sebagai corporate partner GK - PNP memang diketahui telah melirik beberapa startup lulusan GK – PNP. Bahkan, Bustiket yang merupakan salah satu startup angkatan pertama GK-PNP juga telah menerima pendanaan lanjutan dari Astra Internasional.
“Di Silicon Valley ini, kami juga melihat kerjasama seperti apa yang dilakukan oleh korporasi dan startup. Harapannya, startup dan korporasi dapat menjalin kerjasama yang saling menguntungkan. Startupdikenal dengan inovasinya dibidang teknologi sedangkan korporasi sudah memiliki fondasi yang kuatdanjaringan yang luas. Hal ini yang terus kami kerjakan di Indonesia. Jika keduanya bekerjasama, tentu akan memberikan impact yang besar untuk perekonomian Indonesia,” tutup Wesley.(wn)