telkomsel halo

Simak rencana besar Peruri 5 tahun mendatang

10:19:27 | 30 Okt 2017
Simak rencana besar Peruri 5 tahun mendatang
Direktur Utama Peruri Prasetio(ist)
JAKARTA (IndoTelko) - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) telah memiliki Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2017 – 2021 guna memperbesar corporate size untuk mencapai visi sebagai perusahaan kelas dunia di bidang integrated security printing & system. 

“Cita-cita tersebut terus diupayakan secara bertahap hingga 2021 dengan cara memperkuat bisnis inti, bersaing di pasar domestik non uang, bersaing di pasar internasional, ekspansi di produk new wave dan mempercepat transformasi perusahaan,” ungkap Direktur Utama Peruri Prasetio, dalam keterangannya, kemarin.

Prasetio menambahkan bahwa seluruh jajaran manajemen telah berkomitmen untuk membawa perusahaan berkiprah dalam skala global maupun area digital. 

Hal tersebut dimulai dengan menyesuaikan orientasi bisnis (reorientasi), memperbaiki dan memperkuat struktur Peruri beserta perusahaan anak dan perusahaan afiliasi (restrukturisasi) serta menyusun kembali bangunan dan kekuatan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki dan perlu dikembangkan (reorganisasi). 

Reorientasi, perusahaan telah berfokus untuk meningkatkan dan memperluas target pasar luar negeri, from local to global serta menyediakan produk dan jasa berbasis digital, from conventional to digital sejalan dengan kemajuan teknologi. 

Restrukturisasi. Perusahaan memperkuat kapabilitas dan hasil produksi perusahaan anak dengan spesialisasi dan penugasan khusus. Sementara pengalaman dan keandalan perusahaan afiliasi dapat mengoptimalkan penetrasi pasar internasional.  

Reorganisasi, perusahaan mengembangkan dan memperkokoh struktur organisasi dengan membentuk unit riset, manajemen risiko, pelayanan pelanggan pemerintah serta pemisahan bisnis internasional dan digital agar lebih fokus dan kompetitif.

Perlu diketahui bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32 Tahun 2006, Peruri bertugas menjalankan usaha mencetak uang NKRI untuk memenuhi permintaan Bank Indonesia serta melaksanakan kegiatan mencetak dokumen sekuriti untuk negara, yaitu dokumen keimigrasian, pita cukai, meterai dan dokumen pertanahan atas permintaan instansi yang berwenang.  

Kinerja 
Sementara untuk kinerja keuangan,  sepanjang Triwulan III 2017 Peruri menunjukkan kinerja keuangan yang positif. 

Peruri berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 2,255,59 triliun  atau naik 45,32% dibandingkan periode yang sama 2016 yang mencapai Rp 1,552,15 triliun. 

Pendapatan usaha ini jika dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan September 2017 tercapai 80,86%.
Laba usaha tercatat Rp 372,07 miliar atau naik 180,77% dibandingkan periode yang sama pada 2016 yang mencapai Rp 132,52 miliar. Jika dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan September 2017 tercapai 95,13%. 

Laba bersih tercatat sebesar Rp 283,16miliar atau naik 423,80% dibandingkan periode yang sama pada 2016 sebesar Rp 54,06 miliar. Jika dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan September 2017 tercapai 106,98%.

Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization (EBITDA) sebesar Rp 656,24 miliar atau naik 87,91%  dibandingkan dengan periode yang sama 2016 mencapai Rp 349,23 miliar. 

Jika dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan September 2017 tercapai 110,51%. Total aset Peruri pada Triwulan III 2017 tercatat Rp 4,61 triliun atau naik  24,17%  jika dibandingkan periode yang sama pada 2016 yang mencapai Rp. 3,71 triliun. Jika dibandingkan dengan RKAP 2017 tercapai 106,67.

Pendapatan perusahaan tersebut dikontribusi oleh produksi pencetakan uang kertas Rupiah/NKRI sebesar 7,62 miliar bilyet, naik 82,75% dibandingkan 2016 yang mencapai 4,17miliar bilyet.

Produksi uang logam  sebesar 1,64miliar keping, naik 9,57% dibandingkan 2016 yang mencapai 1,50milyar keping. 

Produksi paspor dan buku sebesar 2,04 juta buku, naik12,43%  dibandingkan 2016 yang mencapai 1,81 juta buku.Produksi pita cukai sebesar 132 juta lembar, turun 0,83% dibandingkan 2016 yang mencapai 133 juta lembar; Produksi meterai sebesar 160 juta keping, turun 64,54%  dibandingkan 2016 yang mencapai 451juta keping. 

GCG BUMN
Penurunan produksi meterai disebabkan pesanan dari Direktorat Jenderal Pajak baru mulai masuk pada April 2017.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories