telkomsel halo

Anggota konsorsium mulai berjualan kabel laut SEA-US

12:31:00 | 15 Aug 2017
Anggota konsorsium mulai berjualan kabel laut SEA-US
Proses penarikan kabel laut SEA-US dari ke landing beach man hole di Pantai Firdaus, Minahasa Utara, Kamis (6/4) lalu.(ist)
JAKARTA (IndoTelko) - Anggota konsorsium dari Proyek Sistem Komunikasi Kabel Laut yang menyambungkan Asia Tenggara (South East Asia) – United States (Amerika Serikat/AS) (SEA-US) mulai mengkomersialkan infrastruktur tersebut seiring telah selesainya pembangunan aset senilai US$ 250 juta.

Konsorsium SEA-US dipimpin oleh Telkom Indonesia melalui PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), Globe Telecom, RAM Telecom International (RTI), Hawaiian Telcom, Teleguam Holdings (GTA), GTI Corporation (anggota dari grup Globe Telecom), dan Telkom USA. (Baca: Pembangunan Kabel Laut SEA-US)

Dikutip dari FierceTelecom (14/8), Hawaiian Telecom yang sudah dimiliki oleh Cincinnati Bell, tengah bersiap menjual kapasitas dari kabel laut sepanjang sekitar 15 ribu Km. Kehadiran kabel SEA-US ini menjadi antisipasi dimana kabel yang ada sebelumnya untuk jalur trans-Pasifik akan habis masa operasinya.

“Kabel laut baru ini akan membuat kami makin kompetitif melayani rute Amerika Serika-Asia," ungkap CEO Hawaiian Telcom Scott Barber.

Hawaiian Telcom akan berjualan bandwidth dari kabel laut ini ke pasar korporasi. Ketika kabel ini baru dibangun pada 2015, operator ini sudah berhasil menjual bandwidth senilai US$30 juta.

Sementara GMA News (11/8) melaporkan Globe Telecom Inc juga mulai menjual kapasitas dari kabel laut ini.

President dan CEO Globe Ernest Cu mengatakan kabel laut ini terkoneksi dengan landing station di Barangay Talomo, Davao City. Infrastruktur ini terkoneksi langsung ke Amerika Serikat melalui Guam dan California. Globe menanamkan investasi sekitar US$ 80 juta untuk aset ini.

Telkom
Secara terpisah, Direktur Wholesale & International Service Telkom Abdus Somad Arief mengungkapkan, perseroan tengah melakukan persiapan terakhir sebelum mengkomersialkan kabel laut SEA-US. "Lagi beres-beres akhir, sudah hampir kelar. Insha Allah bentar lagi kita juga akan komersial," katanya melalui pesan singkat ke IndoTelko, Selasa (15/8).

Dikatakannya, anggota konsorsium dari proyek tersebut sudah boleh berjualan karena kabel laut SEA-US pada prinsipnya sudah beroperasi. "Kita karena ada rute dalam negerinya yang harus diintegrasikan dan banyak, termasuk routing dengan kabel internasional Telin yang lain, saat ini secara integrated masuk tahap akhir testing. Sebentar lagi kita juga akan komersial," pungkasnya.

Sekadar informasi, kabel laut SEA-US adalah kabel laut terpanjang kedua yang dimiliki Telkom untuk rute internasional. kabel laut lainnya yang telah beroperasi adalah Southeast Asia Middle East West Europe 5 (SEA-ME-WE 5) dengan panjang 20 ribu Km yang membentang dari Dumai langsung ke Marseille, Perancis.

TelkomGroup mengibaratkan kabel SEA-ME-WE 5 dan SEA-US seperti sayap burung Garuda. Sayap kiri adalah SEAMEWE-5 dan sayap kanan adalah SEA-US. Di tengah, untuk menyambungkan Eropa dan Amerika sedang diselesaikan Indonesia Global Gateway (IGG) sepanjang 5.800 km dan diprediksi selesai pada kuartal pertama 2018.

GCG BUMN
Saat ini TelkomGrup memiliki 107.961 Km kabel optik yang terdiri atas kabel laut 37,1 ribu Km dan teresterial 70,8 ribu Km.(dn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year