telkomsel halo

Merek Telkom paling berharga di Indonesia

10:20:19 | 23 Jul 2016
Merek Telkom paling berharga di Indonesia
Indra Utoyo (tengah) kala menerima penghargaan dari Brand Finance (dok:TLKM)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) meraih peringkat pertama  dalam ajang penghargaan Indonesia’s Top 100 Most Valuable Brands 2015 yang diselenggarakan oleh Brand Finance.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Direktur Pengelola Brand Finance Asia Pasific Samir Dixit kepada Direktur Innovation & Strategic Portfolio Telkom Indra Utoyo  di Jakarta, pada  Kamis (21/7) lalu

“Bagi kami kunci sukses menjaga nilai brand adalah menjaga company performance dan company reputation,” ujar Indra Utoyo dalam rilisnya, Jumat (22/7).

Indra menegaskan bahwa investasi Telkom membangun core backbone yang menghubungkan Sabang sampai Merauke serta fiber-to-the-home (FTTH) telah meningkatkan kemampuan untuk melayani semua segmen pelanggan menjadi lebih cepat.  “Layanan itu tentunya akan menambah pelanggan dan peluang menjalin kemitraan bisnis pun menjadi semakin luas,” lanjut Indra.

Di level Asia Tenggara (ASEAN), Telkom mampu mencetak Brand Value tertinggi mengungguli Singtel (Singapura), PLDT (Filipina) dan Telekom Malaysia (Malaysia). Selain itu Brand Rating Telkom juga mencetak nilai paling tinggi dibanding  perusahaan telekomunikasi ASEAN lainnya.

Telkom menduduki peringkat pertama dalam Indonesia’s Top 100 Most Valuable Brands dengan mencatat nilai merek US$ 2,62 miliar. Selain itu, tahun ini rating merek Telkom naik dari tahun lalu, yakni AA+ menjadi AAA- yang menandakan bahwa rating merek Telkom sangat kuat.

Indonesia’s Top 100 Most Valuable Brands merupakan pemeringkatan 100 perusahaan publik Indonesia dengan brand value tertinggi, yang diselenggarakan oleh Brand Finance, lembaga konsultan brand internasional. Brand yang dimasukkan di dalam peringkat ini terdiri dari corporate brand dan product brand.

Metodologi yang digunakan Brand Finance untuk memvaluasi sebuah brand melibatkan performansi keuangan sebagai aspek kuantitatif dan rating dari Brand Strength Index (BSI) sebagai aspek kualitatif. Secara kuantitatif, Brand Finance menilai brand value dengan pendekatan royalty relief.

Sedangkan dari sisi kualitatif, yang diukur adalah Brand Strength Index. Analisis meliputi faktor input (investasi di bidang pemasaran), brand equity (nilai goodwill) serta faktor output (dampaknya pada kinerja bisnis). Brand Finance menilai dan melakukan pemeringkatan brand serta mengukur seberapa kuat brand tersebut.

Bagi Telkom, membangun merek  merupakan pekerjaan jangka panjang yang dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan. Telkom senantiasa melakukan inovasi untuk meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap produk dan layanan yang diberikan. (Baca juga: Merek Telkom di Asia Tenggara)

Telkom menutup 2015 memiliki kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia sebesar Rp 313 triliun. Pada tahun 2016 Telkom membidik pendapatan Rp 118,7 triliun dengan pertumbuhan 12,7%, EBITDA sebesar Rp 56,2  triliun dengan pertumbuhan 10,4% dan net income sebesar Rp. 16,8 triliun dengan pertumbuhan 10,1%.

Untuk mencapai target tersebut telah ditetapkan proporsi ordinary 85%, smart 13%, dan disruptive sekitar 2% serta kontribusi revenue dari bisnis digital sebesar 57%, dan legacy 43%.

Pada 2020, Telkom Group berambisi menembus 10 besar provider telco di Asia Pacific sesuai Strategic Objective di CSS 2016-2020  yaitu “Top-10 Market Capitalisation Telcos in Asia Pacific by 2020”.

Telkom mulai mengimplementasikan lima Customer Facing Unit yaitu: CFU Mobile; CFU Digital Services; CFU Consumer; CFU Enterprise; CFU Wholesale and International, serta empat Functional Unit yaitu: FU Strategic Innovation Portfolio; FU Finance; FU Human Capital Management dan FU Network & IT.

Dari data benchmark yang ada, perusahaan ICT terkemuka dunia seperti Telstra, British Telecom, dan Deutsche Telecom mengalami kenaikan profit, revenue atau kapitalisasinya setelah melakukan transformasi berbasis Facing Unit ini selama kurang lebih dua sampai dengan empat tahun. (Baca juga: Siasat Telkom menjaga reputasi)

GCG BUMN
Manajemen Telkom menyakini dalam kurun waktu dua sampai dengan tiga tahun mendatang akan merasakan dampak dari implementasi transformasi CFU/FU ini.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories