Survei yang dilakukan ke 3500 responden oleh JobStreet.com di bulan Desember 2015 menyatakan bahwa sebanyak 65,8% yang terdiri dari Generasi Y memilih untuk meninggalkan sebuah perusahaan setelah bekerja selama 12 bulan.
Gen Y adalah Kelompok anak muda yang berusia belasan tahun hingga awal tiga puluhan (lahir awal 1980 hingga awal 2000). Di dunia kerja, mereka adalah generasi andal, karena penuh kejutan dengan menelurkan ide-ide brilian.
Tentunya, survei yang dilakukan platform jejaring profesional itu tak menyenangkan bagi perusahaan. (
Baca juga:
Gen Y di Indonesia)
Secara umum loyalitas dapat diartikan dengan kesetiaan, pengabdian dan kepercayaan yang diberikan atau ditujukan kepada seseorang atau lembaga, yang didalamnya terdapat rasa cinta dan tanggung jawab untuk berusaha memberikan pelayanan dan perilaku yang terbaik (Rasimin,1988).
Pentingnya loyalitas karyawan terhadap suatu perusahaan karena jika karyawan itu sudah loyal terhadap suatu perusahaan maka karyawan itu akan selalu ingin melakukan apapun yang terbaik untuk perusahaan tersebut.
Penasaran dengan hasil penelitian yang dipublikasikan di media massa itu, kami juga melakukan riset terhadap para Gen Y. Dalam penelitian memang ditemukan kenyataan Gen Y mencari perusahaan yang sudah besar, ternama, dan jelas dalam segala hal kala mencari pekerjaan.
Contohnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karena Gen Y berpendapat perusahaan BUMN akan lebih menjamin karyawannya terutama dalam sistem gaji dan jaminan hari tua.
Sejumlah perusahaan yang telah kami survei kebanyakan membutuhkan darah segar, orang – orang yang memiliki semangat yang tinggi dan kerja keras serta memiliki banyak inovasi dan kreatifitas, disamping itu perusahaan juga menginginkan orang – orang yang memiliki keinginan, kejujuran, dan yang pastinya memenuhi syarat-syarat yang terkait dengan pekerjaannya.
Gen Y merupakan generasi yang tersambung dengan teknologi tujuh hari dan 24 jam. Perilaku Gen Y yang haus akan tantangan membuat mereka selalu mencari peluang agar kariernya cepat melesat, loyalitas bukanlah prioritas utama mereka.
Mereka memiliki semangat yang menggebu – gebu, yang mengikuti perkembangan zaman, penikmat gaya hidup, serba teknologi, memiliki kreatifitas yang tidak terbatas, memiliki sifat ingin berbeda dengan yang lainnya dan memiliki rasa egoistis yang tinggi dan kebanyakan mereka menginginkan gaji yg tinggi. Karena itu, mereka mudah berpaling ke lain hati atau pindah ke perusahaan yang memberikan gaji lebih tinggi dan pekerjaan yang lebih nyaman.
Mengapa demikian, menurut survei yang kami lakukan dibeberapa perusahaan, Gen Y cenderung memiliki sifat seperti yang telah dijelaskan karena Gen Y masih berusia muda kebanyakan dari Gen Y belum memiliki keluarga, sehingga Gen Y hanya memikirkan dirinya sendiri, memikirkan bagaimana dia menjadi seorang karyawan yang baik dengan menunjukan semua kemampuannya dan kreatifitasnya agar dia merasa beda dan dikenal oleh banyak orang, hal itulah yang banyak diinginkan Gen Y.
Sebenarnya Gen Y juga bisa loyal ke perusahaan asalkan menemukan perusahaan yang sesuai yang di inginkannya, seperti gaji yang tinggi menurutnya, karir yang bisa cepat melesat naik sesuai dengan kompetensi dan performansinya, lingkungan kerja yang mendukung untuk selalu berkreasi. Di samping pandangan negatif, sebenarnya Gen Y memiliki beberapa kelebihan yang akan sangat bermanfaat bagi perusahaan.
Pada umumnya karyawan dari Gen Y itu karyawan yang memiliki fleksibilitas tinggi, memiliki keinginan kuat untuk belajar, senang berdiskusi, melek teknologi, memiliki perspektif yang berbeda dari Generasi Baby Boomer dan Gen X, kreatif, adaptif terhadap perubahan, menyukai tantangan, dan senang melakukan kolaborasi.
Menurut pandangan Gen x dan Baby Boomers , Gen Y itu adalah karyawan yang baik. Namun Gen Y lebih tinggi egonya dan cenderung tidak menghormati atasannya atau bisa disebut kurang sopan.
Menurut pandangan perusahaan, Gen Y adalah darah segar yang memiliki semangat, kreatifitas, dan inovasi yang tinggi. Oleh karena itu Gen Y yang menunjukan segala yang ia miliki untuk membuat perusahaan menjadi lebih baik, perusahaan memberikan penghargaan terhadap Gen Y yang berprestasi bisa berupa benda atau uang.
Namun disamping itu perusahaan juga lebih mengajarkan generasi Gen Y dalam cara menghargai generasi sebelumnya seperti Baby Boomers dan Gen Y dengan cara memberikan satu pekerjaan tim yang didalam timnya berisi semua gen dan upaya – upaya yang lainnya yang dapat mengontrol diri Gen Y.
Loyalitas menurut Gen Y yaitu memberikan kesetian, pengabdian dan tanggung jawab terhadap suatu pekerjaan yang dia kerjakan di perusahaan itu sendiri.
Faktanya tidak benar bahwa Gen Y tidak mempunyai loyalitas terhadap perusahaan, itu terbukti dari Gen y yang selalu memberikan yang terbaik untuk perusahaannya dengan semangatnya yang tinggi dan segala kemampuan serta kreatifitasnya.
Hanya saja loyalitas yg diharapkan oleh Gen X dan Baby Boomers tidak hanya loyal ke perusahaan tetapi juga terhadap atasannya bahkan seharusnya melebihi loyalitas terhadap perusahaannya, dalam kasus kasus tertentu.
Kesimpulannya, loyalitas tidak dilihat dari apakah itu Gen Y, Gen X atau Baby Boomers melainkan loyalitas itu mucul dari seseorang yang memiliki tujuan untuk membuat perusahaannya menjadi jauh lebih maju.
Perusahaan juga harus memberikan timbal balik yang sama kepada semua karyawan baik Gen Y, Gen X, dan Baby Boomers yang berprestasi dan memiliki loyalitas terhadap perusahaan, serta memberikan bekal untuk Gen Y agar dapat lebih mengontrol diri dan menghargai Gen X dan Baby Boomers. Perusahaan harus mengakomodasi dan berpartisipasi terhadap Gen Y. Gen Y akan loyal kepada perusahaan yang dapat mengakomodasi harapannya.
Kesimpulannya, perusahaan harus bertransformasi dalam bisnis ke depan seiring perubahan generasi seperti : cara dan persyaratan rekrut, tata kelola jenjang karir, sistem renumerasi, iklim dalam bekerja, cara peningkatan kompensasi, pemberian reward dalam rangka retensi karyawan.(*)
Ditulis oleh Dineke Kusumawati dan Desianty Fithri Wahyuni, Mahasiswi di Telkom Univeristy