Industri Animasi Bikin Investor AS Terpikat

Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Gairah industri animasi dalam negeri membuat investor asal Amerika Serikat (AS) terpikat untuk melakukan investasi.

Kantor Perwakilan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)  di New York berhasil mengidentifikasi minat investasi investor di industri kreatif dengan berencana membangun studio animasi di Indonesia.

“Untuk sektor ekonomi kreatif mereka menyatakan minatnya untuk membangun studio animasi di Indonesia. Mereka mempertimbangkan memiliki mitra lokal di Batam, Bandung dan Yogya,” ungkap Kepala BKPM Franky Sibarani, kemarin.

Menurut Franky, tiga lokasi yang disebutkan oleh perusahaan memang selama ini dikenal memiliki banyak talent dan memfokuskan diri untuk menjadi animator. “Perusahaan juga menyambut positif upaya pemerintah Indonesia membuka masuknya investasi dari ekonomi kreatif hingga 100%,” paparnya.

Secara terpisah, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf meyakini sektor animasi di Indonesia akan tumbuh pesat seiring banyaknya animator muda.  

"Kalau Tiongkok butuh waktu 10 tahun, Korea butuh 13 tahun untuk membuat karakter sendiri. Di Indonesia ini awal, saya hanya pemantiknya saja," kata Triawan.

Dikatakannya, untuk menciptakan animator handal, butuh waktu yang relatif lama. Saat ini belum banyak film animasi lokal yang dibuat. Hanya ada beberapa film animasi lokal yang mampu masuk di layar kaca, seperti Adit dan Pakde Jarwo. Karakter yang diciptakan juga sangat kurang.

"Harus ada keberpihakan dari statiun TV. Kalau tidak ada keperpihakan dengan mengurangi keuntungan sendiri, akan berat. Pokoknya, saya akan terus bujuk itu stasiun televisi agar memberi kesempatan," pungkasnya.

Ditambahkannya, sektor animasi berdampak besar terhadap perkembangan industri ekonomi kreatif tanah air. “Banyak hal yang bisa dimanfaatkan dari sektor animasi, terutama dari kegiatan bisnis turunannya. Misalnya, jualan souvenir dan lainnya,” pungkasnya.(wn)