telkomsel halo

Fluktuasi Kurs Bisa Pengaruhi Industri Game Online

09:30:14 | 17 Okt 2015
Fluktuasi Kurs Bisa Pengaruhi Industri Game Online
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) –Fluktuasi nilai tukar rupiah yang belakangan ini terjadi ternyata bisa mempengaruhi bisnis game online.

“Tentu ada pengaruhnya fluktuasi kurs ke industri game, terutama daya beli dari pengguna yang berada di rentang umur 19-25 tahun,” ungkpa CEO Megaxus Infotech Eva Muliawati kemarin.

Diharapkannya, nilai tukar rupiah bisa berada di bawah Rp 12 ribu agar daya beli pengguna bisa menguat. “Kalau daya beli menguat, industri game online bisa tumbuh. Pertumbuhan pasar game online di Indonesia juga dipengaruhi dari pola main dan top up yang dilakukan para pengguna,” katanya.

Dalam laporan Newzoo  di Asia Tenggara, jumlah pendapatan yang dihasilkan perusahaan-perusahaan penyedia game online mencapai US$ 620,6 juta pada 2015.

Indonesia menduduki nomor satu dengan estimasi pendapatan terbesar untuk pasar game online di Asia Tenggara pada tahun ini sebesar US$ 146,7 juta. Vietnam dan Filipina, merupakan negara dengan pendapatan terbesar kedua dan ketiga, masing-masing sebesar US$ 131,2 juta dan US$ 115,6 juta.

Untuk peringkat keempat hingga keenam ditempati Malaysia (US$ 81,9 juta), Singapura (US$ 81,6 juta), dan Thailand (US$ 63,6 juta).     

Megaxus Infotech sendiri mulai serius menggarap segmen mobile game dimulai dengan program Princess Rush yang tersedia di aplikasi IOS dan Android pada Juni 2015. Saat ini, Megaxus Infotech memiliki 10 developer yang semuanya merupakan developer asing, salah satunya dari Korea Selatan.

Brand Manager Megaxus Infotech Felix Darmoko  menambahkan, dalam jangka waktu dekat akan ada penambahan dua developer baru. Hal ini seiring dengan akan diluncurkannya satu judul game online terbaru pada 2016, dan satunya lagi pada bulan depan bersamaan event Megaxus Olimpiade tanggal 4-8 November 2015 dan Counter Strike Online 2015.

Perseroan baru saja merilis game online terbaru, Avatar AgnesMo untuk Audition AyoDance sebagai upaya menambah 10% jumlah pengguna segmen PC di Indonesia.  

Sejak diluncurkan pada 2007, Audition AyoDance telah menghasilkan sebanyak hampir 6 juta juta pengguna per Oktober 2015. Sedangkan jumlah user Megaxus Infotech secara keseluruhan sudah mencapai 14,3 juta pengguna.

Saat ini, sebanyak 60% adalah user pria dan 40% user wanita yang menggunakan game online dari Megaxus Infotech.

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berencana akan membuat sebuah lembaga untuk menangani masalah rating game di Tanah Air.

Tujuan dari rating game ini sebagai himbauan, bukan larangan untuk peredaran sebuah judul game. Diharapkan adanya sistem rating membuat orangtua dapat melihat apakah konten yang ada cocok untuk dikonsumsi atau tidak bagi anaknya. Rating tersebut hanya bertugas sebagai peringatan saja.

Nantinya, semua game yang masuk atau buatan developer Indonesia akan melewati lembaga rating game terlebih dahulu. Rating tersebut pun akan diberlakukan untuk semua platform, baik PC, mobile, maupun konsol.

Di Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara Eropa sudah memiliki lembaga rating game sendiri-sendiri. Lembaga tersebut bertugas untuk menentukan acuan batasan umur dari sebuah game.

GCG BUMN
Lembaga rating game di AS dinamakan Entertainment Software Rating Board (ESRB), Jepang dinamakan Computer Entertainment Rating Organization (CERO), dan Eropa dinamakan Pan European Game Information (PEGI).(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories