JAKARTA (IndoTelko) – Autodesk dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menandatangani sebuah Memorandum of Understanding (MOU) untuk menyediakan pelatihan tanpa biaya menggunakan piranti lunak desain 3D dan pelatihan teknik yang di rancang sesuai penerapan terbaik dalam industri bagi peserta yang terdaftar di 276 Balai Latihan Kerja (BLK) yang dibina oleh instansi tersebut.
MOU antara Autodesk dan Kementerian Ketenagakerjaan ditandatangani pada pada acara tahunan Autodesk University Extension (Aux) ASEAN keempat di Jakarta oleh Kepala Pendidikan Asia Pasifik Autodesk, Deepankar Bhattacharyya dan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan, Khairul Anwar.
Autodesk University adalah serangkaian acara yang dilakukan di seluruh negara pasar utama Autodesk di seluruh dunia di mana para desainer dan pemimpin industri bertemu untuk belajar dan merayakan kekuatan teknologi desain.
Kerjasama ini akan membantu membekali para peserta pelatihan di Balai Latihan Kerja di wilayah ekonomi terbesar di kawasan Asia dengan kemampuan desain yang bernilai tinggi, dan meningkatkan kompetensi digital dari mereka yang sudah memasuki dunia kerja sehingga dapat memperluas kesempatan mereka. Lebih dari 75.000 pendaftar akan mendapatkan manfaat dari program ini setiap tahunnya.
Selain menyediakan teknologi dan pelatihan terbaik yang dapat diakses secara luas pada BLK Kementerian Ketenagakerjaan tanpa biaya, Sertifikasi Autodesk juga akan ditawarkan kepada semua individu yang terdaftar dalam BLK.
Autodesk Certification adalah akreditasi yang diakui di tingkat internasional, memberikan validasi atas keterampilan dalam penggunaan alat-alat dan alur kerja mutakhir di industri – alat dan alur kerja yang sama dengan yang digunakan oleh lebih dari 12 juta pekerja professional dalam industri manufaktur, arsitektur, teknik, konstruksi dan media dan hiburan di seluruh dunia setiap harinya.
“Kerja sama ini akan membantu menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing, diharapkan dapat mengurangi pengangguran, dan meningkatkan inovasi dan daya saing di tingkat nasional,” jelas Dirjen Binalattas Kementerian Ketenagakerjaan Khairul Anwar, di Jakarta, Rabu (16/9).
Managing Director Autodesk di ASEAN V R Srivatsan menjelaskan perseroan ingin menjembatani celah antara permintaan di pasar lowongan kerja dan keterampilan pada generasi selanjutnya.
“Hal ini sangat penting terutama besarnya peluang, dan juga tantangan, yang akan diberikan oleh Masyarakat Ekonomi ASEAN pada saat disahkan pada bulan Desember 2015,” katanya.
Autodesk memiliki sejarah panjang dalam bekerja sama dengan instansi pemerintah, asosiasi industri, dan lembaga akademis untuk memajukan pendidikan desain di seluruh dunia.
Dalam dua tahun terakhir, Autodesk juga telah menandatangani MoU dengan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Asosiasi Pendidikan Tinggi Arsitektur Indonesia (APTARI) dan Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia (BKSTM).
Sekolah nasional juga terus mendapatkan dukungan dari layanan piranti lunak Autodesk gratis untuk siswa, guru dan lembaga akademis melalui Autodesk Academic Resource Center, dan tahun ini Autodesk memperluas kerjasama dengan berkolaborasi bersama Kementerian Ketenagakerjaan.
“Kami berkomitmen untuk menghilangkan batasan kepada akses piranti lunak sehingga kami dapat membantu memberdayakan para pendidik; menginspirasi pemimpin kreatif masa depan; dan mempersiapkan tenaga kerja yang siap untuk industri,” tambah Pemimpin Autodesk Education kawasan Asia Pasifik Deepankar Bhattacharyya.(wn)