Kandungan Lokal di Jaringan 4G Mudah Dipenuhi

Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Tingkat kandungan lokal untuk jaringan 4G yang diatur dalam Permenkominfo tentang Persyaratan Teknis Alat dan Perangkat Telekomunikasi Berbasis Standar Teknologi Long Term Evolution bagi Base Station (jaringan) diyakini bisa dipenuhi oleh operator.

Dalam aturan ini kandungan lokal untuk Base Station 30%, setelah itu dalam waktu dua tahun (2017) sejak Peraturan Menteri itu berlaku ditingkatkan menjadi 40%.
 
“Aturan untuk  jaringan memang bisa mencapai 40% pada 2017 nanti di 4G. Ini bisa diepnuhi vendor atau operator. Kita masukkan unsure riset dan pengembangan, serta software. Tetapi nilai software tak seperti di  smartphone yang bisa mencapai 50%,” ungkap Dirjen  Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika M.Budi Setiawan kala  menghadiri konferensi video 4G di Lombok, Senin (6/7).

Berdasarkan Permenperin No. 69/2014 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) Industri Elektronika dan Telematika, bobot kandungan lokal perangkat keras mencapai 80% dan komponen pengembangan seperti paten dan perangkat lunak maksimal cuma 20%.

Diungkapkannya, unsur yang dihitung dari sisi jaringan nantinya antara lain rak, pendingin, menara, aspek radio, antena, dan lainnya. “Nanti Kemenperin akan revisi soal porsi kandungan lokal. Bisa di atas 20%, tapi dibawah 50%,” katanya.

Pada kesempatan sama, Direktur Service Management XL Axiata Ongki Kurniawan mengaku tak ada masalah dengan isu kandungan lokal untuk 4G. “Kita selalu sishkan belanja modal untuk kandungan lokal,”  katanya.

Sebelumnya, dalam aturan yang sama dinyatakan mulai 1 Januari 2017 semua smartphone 4G FDD LTE harus mempunyai kandungan lokal minimal 30%.

“Kalau Untuk TDD LTE kita siapkan tahun berikutnya, implementasi mungkin 2019. Soalnya ini bicara skala ekonomi,” ungkap Menkominfo Rudiantara.(dn)