telkomsel halo

Alasan Telkom Ngotot Bangun Fixed Broadband

09:53:11 | 28 Apr 2015
Alasan Telkom Ngotot Bangun Fixed Broadband
Petugas Telkom Menawarkan IndiHome di Pinggiran Kota Gowa (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Hasil survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan PusKaKom UI belum lama ini menyatakan pengguna internet di Indonesia pada 2014 sebesar 88,1 juta atau baru menembus penetrasi 34,9%.

Dari survei tersebut kembali ditegaskan Indonesia adalah negara mobile broadband dimana sebanyak 85% pengguna internet melakukan aktivitas di dunia maya mengandalkan ponsel, 32% memakai laptop/netbook, 13% memakai tablet, dan PC sebesar 14%.

Berdasarkan estimasi penetrasi internet household, atau rumah tangga di Indonesia yang di dalamnya terdapat pengguna internetnya, menunjukan masih terdapat kesenjangan yang besar.

Pada tahun 2014 estimasi penetrasi berkisar antara 13% sampai dengan 71%. Angka tertinggi ditemui di Provinsi DKI Jakarta disusul Daerah istimewa Yogyakarta, sedangkan paling rendah di Provinsi Maluku Utara dan Papua.  
Kesenjangan ini akan berpengaruh kepada percepatan pembangunan di Indonesia.

Padahal, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh ITU (International Telecommunication Union), setiap 10% peningkatan penetrasi broadband akan memberikan 1,38% tambahan pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) di suatu negara.

Tak hanya itu, setiap peningkatan penetrasi broadband sebesar 1% akan mengurangi pertumbuhan pengangguran sampai sebesar 8,61%.

Kontribusi Telkom
“Telkom mengerahkan sumber dayanya untuk meningkatkan penetrasi fixed broadband ke seluruh wilayah di Indonesia. Mengapa harus fixed broadband? Karakter fixed broadband yang mempunyai stabilitas koneksi yang lebih baik akan lebih berkontribusi positif terhadap produktivitas penggunanya,” papar Direktur Consumer Telkom Dian Rachmawan di Jakarta, Selasa (28/4).

Ditambahkannya, karakter dari layanan Fixed Broadband memberikan kemungkinan berbagai layanan diberikan kepada pelanggan secara bundling berupa telepon rumah, internet kecepatan tinggi , TV interaktif dan berbagai layanan tambahan dalam satu paket.

Paket ini memberikan nilai lebih yang sangat besar bagi pelanggan, karena dengan sistem paket ini maka biaya yang dikeluarkan pelanggan akan lebih hemat. Layanan ini dikenal dengan Indihome. Sehingga, semakin besar peluang pertumbuhan fixed broadband di Indonesia.

Telkom saat ini fokus menggelar jaringan fiber optik di seluruh wilayah Indonesia, bukan hanya di area urban atau kota besar, tetapi juga di berbagai area sub urban dan rural. Hal ini sejalan dengan semangat pembangunan saat ini yang mengedepankan pemerataan di seluruh wilayah Indonesia.

Pemerataan infrastruktur ini sekarang memungkinkan layanan Indihome dapat dinikmati di 60 kota besar dan 100 kota kecil dan menengah di seluruh Indonesia.

“Kami satu-satunya operator yang peduli untuk membangun jaringan dan menyediakan layanan bagi seluruh penjuru Indonesia. IndiHome itu tidak dibatasi hanya di Jakarta atau Jawa saja Mas, tapi seluruh pelosok Indonesia. Hal ini terbukti dengan tersebarnya pemasangan layanan IndiHome di 60 kota besar dan 100 kota kecil dan menengah,” tegasnya.

Dikatakannya, sebagai pemimpin di direktorat Konsumer, dirinya terus memonitor pergerakan pemasangan IndiHome setiap 2 jam, dan menunjukkan adanya aktivasi nyaris di seluruh Indonesia.

“Jadi, tidak benar kalau ada statement bahwa Telkom hanya melayani IndiHome di Jakarta dan kota besar saja. Belum dapat informasi yang benar, mungkin yang menyatakan demikian itu,” katanya.

Perkuat Infrastruktur
Sementara itu, CEO Telkom Group Alex J. Sinaga mengungkapkan pada tahun 2015, perseroan menargetkan mampu menggelar jaringan transport fiber optik sepanjang 75.000 kilometer.

Jaringan fiber optik ini terdiri dari jaringan kabel di darat dan jaringan kabel laut yang menghubungkan pulau-pulau utama. Jaringan kabel laut Jawa-Sumatera-Kalimantan (Jasuka) yang dibangun Telkom merupakan salah satu jalur kabel laut terpanjang di dunia.

Jalur kabel laut ini terdiri empat kanal 40G dengan kapasitas daya tampung hingga 16 kali lipat dari jalur konvensional. Pengembangan jalur Jawa-Sumatera-Kalimantan ini merupakan bagian dari Indonesia Digital Network yang menargetkan 90% wilayah kota dan kabupaten di Indonesia terkoneksi broadband.

Telkom membagi enam kawasan pembangunan ring, yaitu Ring Sumatera, Ring Jawa, Ring Kalimantan, Ring Sulawesi dan Maluku Utara, Ring Bali dan Nusa Tenggara dan Ring Kepulauan Maluku dan Papua.

Selain di darat dan laut, maka koneksi melalui udara juga terus dikembangkan Telkom melalui anak usahanya, Telkomsel.  Jaringan Telkomsel menjangkau semua kota/kabupaten di Indonesia. Saat ini Telkomsel juga memperluas cakupan layanan 4G LTE (Long Term Evolution).

Saat ini jaringan Telkomsel 4G LTE yang mencakup lebih dari 80% Jakarta dan hampir 100% kota Bandung. Telkomsel 4G LTE juga telah hadir di Surabaya, Medan dan Bali. Pada tahun 2019 ditargetkan Telkomsel meluaskan layanan 4G LTE hingga ke 22 provinsi di seluruh Indonesia.

Jaringan tersebut didukung oleh lebih dari 1000 eNode B yang berbasis jaringan fiber optik sehingga memberikan kualitas yang lebih tinggi.

“Aksi memperluas infrastruktur telekomunikasi dari Telkom baik di darat, laut dan udara ini untuk memangkas kesenjangan digital akses agar percepatan pembangunan terjadi di Indonesia,” tegasnya.(id)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year