Soal Penetrasi Internet, APJII Pesimistis Indonesia Mampu Penuhi Target MDG`s

Semuel A Pangerapan (kiri/dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pesimistis Indonesia mampu memenuhi target yang ditetapkan Millenium Development Goal`s (MDG’S) yakni penetrasi internet menembus angka 50% dari total populasi pada akhir 2015.

"Kalau melihat tren pertumbuhan dari tahun ke tahun, dan penetrasi di 2014, rasanya Indonesia sulit memenuhi target di MGD'S itu. Kecuali, pemerintah melakukan sesuatu yang luar biasa  untuk mendorong penetrasi internet,"  papar Ketua Umum APJII, Semuel A. Pangerapan di Jakarta, Kamis (26/3).

Seperti diketahui, International Telecom Union (ITU) menargetkan 50%  penduduk Indonesia harus menggunakan internet pada tahun 2015.Sesuai dengan Millenium Development Goal`s harusnya pengguna internet di Indonesia mencapai 107 juta pada tahun 2014, dan 139 juta pengguna pada 2015.

Namun, kenyataan berbicara lain. hasil survei APJII bekerjasama dengan PusKaKom UI menyatakan pengguna internet di Indonesia pada 2014 sebesar 88,1 juta atau baru menembus penetrasi 34,9%. Pada 2014 ada tambahan 16,2 juta pengguna internet karena di akhir 2013 jumlahnya 71,9 juta.

Jika merujuk kepada  MDG'S, Indonesia pada tahun ini berkewajiban meningkatkan pertumbuhan sekitar 15,1%. "Saya prediksinya pada tahun ini kita hanya menembus penetrasi di angka 41% hingga 41%. Penetrasi internet ini pemicunya ada dua yakni daya beli masyarakat dan ketersediaan jaringan," katanya.

Hasil Riset
Terkait dengan hasil penelitian, APJII dan Puskakom tidak hanya melibatkan pengguna dan data isian kuesioner Internet Service Provider (ISP) anggota APJII. Survei dilakukan terhadap 2000 pengguna internet di 42 kota baik urban dan rural Indonesia sekaligus memberikan gambaran demografis pengguna internet, perilaku serta gaya hidup mereka yang secara keseluruhan menggambarkan tren penggunaan internet di Indonesia.

Dilihat dari domisilinya, 78,5% dari total seluruh pengguna internet di Indonesia tinggal di wilayah Indonesia bagian Barat. Pengguna internet ini didominasi oleh mereka yang tinggal di wilayah urban Indonesia.

Sedangkan usia pengguna internet di Indonesia berusia 18-25 tahun, yaitu sebesar hampir setengah dari total jumlah pengguna internet di Indonesia (49%).Pengguna wanita unggul dibanding pengguna pria. Pengguna wanita 51% sedangkan pria hanya 49%.

Artinya, dapat dikatakan bahwa segmen pengguna internet di Indonesia adalah mereka yang termasuk ke dalam kategori generasi millenial atau digital natives yakni generasi yang lahir setelah tahun 1980, ketika internet mulai dipergunakan masyarakat secara luas.

Pengguna internet sebagian besar memiliki dan menggunakan aplikasi/konten jejaring sosial sebesar 87,4%, kedua adalah searching 68,7%, ketiga instan messaging 59,9%, keempat mencari berita terkini 59,7% , kelima mendownload dan mengupload video 27,3%.

Jual beli online yang marak dan banyak diiklankan di televisi, mengalami pertumbuhan dengan pengguna 11% dibanding sebelumnya sekitar 5%, akan tetapi masih di posisi keenam. Ini menunjukkan tingkat kepercayaan transaksi online semakin baik.

Sebanyak 85% pengguna internet melakukan aktivitas di dunia maya menganndalkan ponsel, 32% memakai laptop/netbook, 13% memakai tablet, dan PC sebesar 14%. "Kami harapkan kedepannya kita bisa kolaborasi dengan pemerintah agar dapat data yang lebih sahih dan memudahkan Indonesia bicara di tingkat internasional nantinya soal penetrasi internet ini," pungkasnya.(dn)