telkomsel halo

Axis Membiru Bersama XL

09:04:42 | 09 Jan 2015
Axis Membiru Bersama XL
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) – PT XL Axiata Tbk (XL) tengah berusaha mematahkan stigma yang berlaku di industri seluler tentang nasib dari aksi merger yang dominan berujung pada kegagalan. (Baca juga: 75% merger berujung kegagalan)

Anak usaha Axiata ini  tengah bekerja keras membuktikan aksi merger dan akuisisi terhadap Axis Telekom Indonesia (Axis) senilai US$ 865 juta pada Maret 2014 lalu merupakan keputusan yang tepat guna menopang kinerja berkelanjutan di masa depan.

Sejumlah upaya telah dilakukan XL pasca akuisisi seperti melakukan integrasi jaringan, sistim distribusi dan lainnya. (Baca juga: XL kaji lepas menara Axis)

"Kami belum memutuskan mematikan merek Axis. Kemungkinan besar merek Axis tetap ada karena segmen yang dilayani memang unik,” ungkap Presiden Direktur XL Axiata Hasnul Suhaimi, kemarin.

Head Of Investor Relations XL Axiata Feiruz Ikhwan menambahkan perseroan telah menuntaskan integrasi layanan, infrastruktur, pembayaran, tagihan, promosi, dan sebagainya dengan Axis. “Semuanya sudah tuntas Desember 2014. Jika dilihat hingga kuartal ketiga 2014, kontribusi Axis ke pendapatan XL ada sekitar 5%,” ungkapnya.

Dijelaskannya, aksi akuisisi dan merger dengan Axis baru dirasakan dampaknya bagi kinerja keuangan untuk jangka menengah. Perseroan menargetkan dalam satu tahun pasca akuisisi, EBITDA margin dari Axis sudah positif.

“Kami berhasil menekan 70% biaya di Axis, hanya biaya frekuensi yang tak berubah karena itu fixed cost. Saya optimistis kuartal I 2015 ini kondisi EBITDA margin Axis akan positif,” katanya.   

Sebelumnya, Axis mengalami rugi setahun rata-rata sekitar Rp 3,2 triliun. Posisi keuangan Axis sendiri hingga semester pertama 2013 masih negatif. Axis mendapatkan pendapatan Rp 1,489 triliun dengan kerugian sekitar Rp 1,624 triliun di semester pertama 2013.

XL dalam prospektus ke otoritas bursa saham pada 2014 menyatakan secara kuantitatif dalam jangka panjang  konsolidasi dengan Axis akan memberikan dampak yang positif terhadap kinerja keuangan ke depannya. (Baca juga: Menguak rencana besar XL)

Salah satu dampak paling terasa penghematan dari sisi belanja modal karena Axis memiliki frekuensi 15 MHz di 1.800 MHz. (Baca juga: XL sudah optimalkan frekuensi Axis)

Dalam kalkulasi analis, jika frekuensi Axis dikuasai maka penghematan jangka pendek yakni tiga tahun untuk  layanan 2G yakni sebesar US$ 200 juta, jangka menengah untuk layanan 3G yakni tiga sampai lima tahun sebesar US$ 200 juta, dan untuk Long Term Evolution (LTE) atau lima tahun mendatang sekitar US$ 400 juta.

GCG BUMN
Pasca akuisisi Axis,  XL memiliki sumber daya frekuensi seluas 15 MHz di spektrum 2.100 MHz, lalu 22,5 MHz di spektrum 1.800 MHz, dan 7,5 MHz di 900 MHz.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories