Dibanderol Rp 500 ribu, Pandi Optimistis Domain .id Diminati

Ilustrasi (Dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Pengelola Nama Domain Indonesia (PANDI) optimistis nama domain.id yang baru dilepas pada 17 Agustus 2014 akan diminati masyarakat.

“Kita harapkan hingga akhir tahun ada setidaknya 5.000 sampai 10.000 domain .id yang baru,” ungkap Ketua Umum Andi Budimansyah, kemarin.

Sekadar diketahui, jumlah domain .id memang belum terlalu banyak dibanding .com. Hal ini karena belum terlalu sadarnya masyarakat terhadap domain .id, ditambah persyaratan kepemilikannya yang dianggap cukup rumit oleh sebagian pengguna.

Sejak pertama kali digunakan 21 tahun lalu, domain .id selalu digunakan dengan prefix, co.id, web.id dan sebagainya. Kini prefix tersebut bisa dihilangkan sejak 17 Agustus lalu alias bisa digunakan sebagai domain tingkat tinggi (DTT), atau yang populer disebut apapun.id.

Dengan DTT ini pengguna bisa menghilangkan prefix di depan .id menjadi apapun.id bukan apapun.co.id.Untuk mendapatkan domain apapun.id,  pengguna diharuskan merogoh kocek sekitar Rp500 ribu per tahun diluar PPn.

Sebelum dirilis, PANDI sendiri telah melakukan tahapan penyebaran apapun.id dalam periode Sunrise, GrandFather, hingga Landrush. Selama periode itu, setidaknya 3.065 nama domain telah terdaftarkan.  

Sepanjang 2013, adopsi nama domain lokal  mengalami penurunan. Menurut data PANDI, pada Januari 2013, jumlah domain tingkat dua .id mencapai kisaran 107.000 domain, tapi pada Desember tahun lalu berkurang jadi 102.000 domain.

Hal ini disebabkan karena adanya penurunan signifikan pada nama domain web.id. Pada Januari 2013 nama domain web.id  mencapai 42.699 domain, pada Desember 2013 menjadi 26.386.Secara keseluruhan, domain tingkat dua (DTD) dengan .id misalnya desa.id, go.id, telah mengalami kenaikan 15%  selama 2013.(wn)