telkomsel halo

Cara Indosat Menggenjot Industri Kreatif

11:29:16 | 26 Jun 2014
Cara Indosat Menggenjot Industri Kreatif
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Indosat Tbk (ISAT) memiliki kiat tersendiri untuk menggenjot industri kreatif guna mendukung ekosistem ekonomi digital.

Anak usaha Ooredoo yang kabarnya ingin dibeli kembali oleh calon Presiden Joko Widodo itu menggelar program inovasi bagi generasi muda Indonesia, Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC).

IWIC merupakan kompetisi tahunan untuk ide dan aplikasi mobile yang diselenggarakan Indosat. Tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke delapan sejak pertama kali diselenggarakan pada 2006.

“Saya berharap kompetisi IWIC kali ini bisa menggelorakan semangat generasi muda untuk melahirkan inovasi. Kami ingin ada nilai tambah dalam membuat aplikasi mobile sehingga  manfaat nilai tambah tak diambil orang asing,” kata Presiden Direktur Indosat, Alexander Rusli, di Jakarta, kemarin.

Diungkapkannya, perseroan guna mendukung kemandirian para pencipta ide dan aplikasi  sudah menyiapkan ekosistem yakni wadah inkubasi dan juga penyuntik dana ideaBox. “Melalui ini produk aplikasi atau ide, yang sudah jadi bisa masuk ke inkubasi atau bahkan bisa dijual," katanya.

Sedangkan dari sisi suntikan dana, Indosat sudah menggandeng platform penyumbang dana asal Singapura, Crowdtivate.

Dalam penyelenggaraan yang kedelapan ini, terdapat hal yang berbeda. Indosat mempertimbangkan kategori aplikasi mobile bagi para penyandang disabilitas, yaitu kategori ideas for disable.

Selain itu, rangkaian IWIC 8 juga dilengkapi dengan sesi hackathon (sesi membuat aplikasi dalam 24 jam), kelas mentoring start up online melalui HarukaEdu. Sebagai pelengkap, Indosat juga menjembatani karya yang bagus dari IWIC 8 untuk mendapatkan kucuran dana dari Crowdtivate.

Sejak 2006, IWIC sudah mengumpulkan 2.200 ide konsep maupun inovasi. Produk jebolan IWIC mempertimbangkan untuk mendukung semua sistem operasi mobile.
Sebelumnya Indosat mengumumkan telah mendapat pendanaan sebesar US$50 juta bekerja sama dengan Softbank untuk membangun layana digital yang mumpuni, termasuk untuk membiayai startup. Softbank telah menyiapkan dana segar sekitar US$250 juta untuk mendukung perkembangan startup di Asia.

Untuk kelanjutan IWIC, Indosat telah mengalokasikan dana sekitar US$3 juta. Dana ini akan digunakan untuk program inkubator bisnis startup Ideabox.

Tekan Capex
Dari sisi aksi korporasi, operator yang bertengger di posisi nomor tiga klasemen seluler nasional ini pada tahun depan akan mengurangi belanja modal (Capital Expenditure/Capex) karena modernisasi jaringan sudah hampir selesai di kota-kota utama.

“Tahun ini belanja modal kita sekitar Rp 8 triliun sampai Rp 9 triliun. Tahun lalu agak turun,” paparnya.

Dijelaskannya, perseroan  memiliki 3 tahapan untuk modernisasi jaringannya. Tahap pertama yakni modernisasi jaringan di 7 daerah di Pulau Jawa yakni Jabodetabek, Bandung, Sukabumi, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali. Tahap pertama ini telah seluruhnya selesai.

Tahap kedua, operator dengan warna kuning ini  menyasar modernisasi jaringan di luar Jawa. Jumlah kota yang  diincar mencapai 14 kota di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Ini antara lain Lampung, Palembang, Padang, Bengkulu, Riau, Balikpapan, Samarinda, dan lain-lain.

Kemudian untuk tahap ketiga, berlanjut di Pulau Jawa tetapi  di sekitar 9 kota satelit. Tahap ketiga ini akan dimulai pada akhir tahun.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year