JAKARTA (IndoTelko) – Penetrasi smartphone di Indonesia pada tahun ini diperkirakan bisa mencapai sekitar 28%-30% dari total pengguna ponsel seiring harganya yang terus terjangkau.
“Jika melihat penetrasi di 2013 yang mencapai 23% dari total pengguna ponsel di Indonesia, tingkat penetrasi di atas bisa dicapai. Soalnya di 2012 penterasi baru sekitar 19%. Ini artinya setiap tahun ada pertumbuhan sekitar 20%,” ungkap Direktur Eksekutif Consumer Insight Nielsen Anil Antony kemairn.
Dikatakannya, penterasi sekitar 23% itu masih rendah jika dibandingkan dengan negara maju dimana sudah mencapai 80% dari pengguna. Tetapi jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya, Indonesia lebih unggul ketimbang India dan Filipina.
“Salah satu pemicu dari peningkatan penetrasi adalah sistem operasi Android yang membuat harga kian murah,” katanya.
Belum lama ini, Nielsen melakukan jejak pendapat terhadap 1900 responden di delapan kota besar di Indonesia yaitu Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan, Makassar, Palembang, dan Balikpapan untuk mengetahui perilaku dari pengguna.
Dalam riset ditemukan 48% pengguna smartphone ternyata memilih BlackBerry, sementara 34% menyatakan perangkat ini paling favorit. Dari riset juga ditemukan sekitar 79% pengguna terbiasa dengan BlackBerry Messenger (BBM), setelah itu baru Whatsapp dan LINE.
Direktur Asosiasi Nielsen Rusdy Sumantri mengungkapkan para responden menghabiskan sekitar Rp 75 ribu untuk komunikasi data sementara untuk suara dan SMS sekitar Rp 50 ribu.
Sedangkan total penggunaan smartphone per hari 140 menit dimana 52 menit digunakna untuk komunikasi. Dari 52 menit untuk komunikasi ini, chatting mengambil porsi 715, SMS (15%), dan suara (11%). Aktivitas lainnya adalah mengakses hiburan (23%), browsing (19%), membuka aplikasi (18%), dan lainnya.
Gurih
Pada kesempatan lain, Presiden ZTE Unit Bisnis Ponsel Asia Pasifik dan CIS Jacky Zhang mengakui Indonesia adalah pasar yang gurih untuk memasarkan smartphone. Indonesia merupakan target pangsa pasar ketiga ZTE secara global setelah China dan Rusia.
"Bagi ZTE, Indonesia menjadi salah satu negara yang paling potensial untuk mengembangkan produk kami," jelasnya.
Manufaktur asal Tiongkok ini tengah bersiap bertempur di pasar ritel Indonesia layaknya Huawei.
Di Indonesia ZTE meluncurkan tiga varian smartphone yaitu ZTE Nubia Z5S Mini yang dijual dengan harga Rp3.999.000, ZTE Blade L2 dijual dengan harga Rp1.699.000 dan KIS 3 dijual dengan harga Rp999.000. ZTE akan meluncurkan lima produk lagi setelah melihat proses pertumbuhan ketiga produk tersebut di Indonesia.
“Kami menargetkan pertumbuhan penjualan mencapai 8% setelah peluncuran perdana ini. Setelah itu naik setiap tahunnya mencapai hingga mencapai 10%. Pangsa pasar hingga akhir Juni 2015 mungkin di atas 2%. Soalnya kita baru aktif meluncurkan produk,” jelasnya.
Diharapkannya, dengan menjual 300.000 unit smartphone pada awal kuartal pertama 2014 ini mak penjualan berikutnya bisa mencapai 1,6 juta unit smartphone ke depannya.
ZTE telah mendistribusikan 40 juta smartphone tahun 2013 dan menetapkan target sebanyak 60 juta pengguna smartphone tahun 2014 secara global.
Makin murah
Sementara itu, dikutip dari Wall Street Journal kemarin, Mozilla tengah bersiap melepas smartphone sekitar US$25 (Rp 297 ribu) di Indonesia dan India dalam beberapa bulan mendatang.
Direktur Operasi Mozilla, Gong Li, mengatakan harga tersebut akan memotivasi masyarakat untuk beralih ke smartphone.
Sebelumnya, Mozilla telah menjual ponsel Firefox di Eropa dan Amerika Selatan melalui kerja sama dengan ZTE, LG, dan Alcatel. Ponsel itu dijual seharga US$60 lewat situs penjual eBay.
Ponsel Mozilla yang bakal dijual di Indonesia dan India bisa terwujud melalui kerja sama dengan dua perusahaan pembuat ponsel asal India, Intex dan Spice. Nantinya, ponsel dengan sistem operasi Firefox itu akan ditenagai cip buatan perusahaan Cina, Spreadtrum.
Gong Li berharap penjualan ponsel Mozilla di Indonesia dan India akan melampaui 10 juta unit dalam 12 bulan sejak dirilis ke pasar.
Sebelumnya, dari prediksi Gartner, di Indonesia pada tahun 2013 terdapat sekitar 27,9 juta unit smartphone, sedangkan feature phone 41,8 juta unit.
Pada 2014 ini diperkirakan ada 33,4 juta unit smartphone dan 41,6 juta unit feature phone. Hingga
kuartal pertama lalu, pengapalan smartphone di Indonesia salah satu
penopang pasar Asia Tenggara.(id)