telkomsel halo

Polytron Bersiap Alihkan Produksi Smartphone

06:29:42 | 01 Jun 2014
Polytron Bersiap Alihkan Produksi Smartphone
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) - PT Hartono Istana Teknologi sebagai pemilik merek dagang Polytron tengah bersiap mengalihkan produksi smartphone ke dalam negeri untuk mengurangi tingginya laju impor.

Manager Humas dan Pemasaran Even Hartono Istana Energi Santo Kadarusman mengatakann Kementrian Perindustrian memberi batas waktu 1-3 tahun kepada perseroan untuk mengalihkan produksi smartphone ke Indonesia."Kita berusaha menyanggupi batas waktu itu, paling lambat Januari 2015," jelasnya.

Diungkapkannya, perseroan telah memasuki bisnis smartphone sejak Maret 2011 dan dibuat di negara lain. Salah satu produk Polytron yang diterima pasar adalah smartphone merek Polytron W9500. Sejak diluncurkan pada 2012 perangkat berbasis Android tersebut telah terjual hingga 30.000 unit.

Segendang sepenarian, Direktur Marketing Advan Tjandra Lianto menegaskan,  rencana pembangunan pabrik ponsel milik Advan hingga kini pun masih terus berlangsung.

"Sejauh ini tidak ada hambatan yang krusial mengenai rencana pembangunan pabrik ponsel. Semuanya masih berjalan sesuai rencana," tegasnya.

Menurutnya, jika  pembangunan pabrik bisa direalisasikan akan memacu persaingan yang lebih sehat dan kompetitif. Advan telah mengalokasikan dana sebesar Rp 100 miliar untuk membangun fasilitas pabrik ponsel dan tablet di wilayah Semarang, Jawa Tengah. Pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi sebesar 30 ribu unit setiap bulannya.

Pabrik ponsel dan tablet tersebut dibangun dengan mengambil sedikit ruang dari pabrik komputer yang sudah dimiliki Advan sejak beberapa tahun lalu. Pabrik milik Advan itu menelan biaya sebesar Rp 1 triliun untuk pembangunan.

Optimistis
Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar tetap optimistis Indonesia tempat yang layak untuk mendirikan pabrik smartphone karena memiliki nilai kompetitif.

"BlackBerry dan Samsung batal bangun pabrik di  sini, masih ada yang lain," katanya.
 
Seperti diketahui, Samsung telah menanamkan modal besar ke Vietnam untuk mendirikan pabrik smartphone karena negara tersebut  menawarkan insentif tax holiday sampai 30 tahun. Sedangkan Indonesia hanya 10 tahun.

Menurutnya, Indonesia memiliki keunggulan yang tak mampu diberikan Vietnam, yakni berupa kedekatan pasar dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Investordalam menggelontorkan dana tentu melihat keseluruhan aspek dari sebuah negara.

"Hal yang diperhatikan itu pasar yang ekonominya bisa tumbuh tinggi dalam jangka panjang, ini jadi hal unik bagi investor," jelasnya.

Untuk diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama 2013 impor ponsel mencapai 16.470 ton dengan nilai dengan US$ 2,8 miliar. Jumlah impor ponsel, smartphone, dan tablet Indonesia menurut data mencapai 55 juta unit pada 2013.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year