telkomsel halo

Tower Bersama Tak Goyah karena Depresiasi Rupiah

08:08:08 | 12 May 2014
Tower Bersama Tak Goyah karena Depresiasi Rupiah
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) -  PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menegaskan tak akan goyah kinerjanya walau depresiasi rupiah masih terjadi di 2014.

"Kami memiliki kebijakan lindung nilai (Hedging) terhadap kurs dan suku bunga yang baik. Jika dilihat sejak 2010 atau pada akhir tahun lalu, Tower Bersama itu justru menikmati laba kurs,” ungkap Direktur Tower Bersama Helmy Yusman Santoso, belum lama ini.

Diprediksinya, pada kuartal pertama lalu perseroan juga akan menikmati laba kurs karena rupiah menunjukkan penguatan terhadap dollar AS dibandingkan kuartal terakhir 2013. “Logikanya jika perusahaan melakukan hedging, pasti mendapat laba kurs,” katanya.

Refinancing
Lebih lanjut Helmy menjelaskan, perseroan tengah fokus memperkuat pemodalan dengan menyiapkan tiga sumber pendanaan yakni pinjaman dari sindikasi perbankan,  meneruskan  penawaran umum berkelanjutan (PUB) dalam rupiah, dan Global  Bond dalam dollar AS.

Dalam catatan, perseroan memiliki plafon pinjaman dari sindikasi bank asing sejak beberapa tahun lalu dengan total nilai US$ 2 miliar. Sejauh ini baru ditarik sekitar US$ 1 miliar.
Untuk PUB, tersedia fasilitas penerbitan sebesar Rp 4 triliun dan baru diterbitkan sebesar Rp 740 miliar tahun lalu.

Terakhir, perseroan telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) beberapa waktu lalu untuk menerbitkan global bond sebesar US$ 500 juta.

Rencananya perseroan akan menerbitkan PUB II pada kuartal ketiga 2014 senilai Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun, sementara global bond akan terbit pada kuartal keempat 2014.

Alokasi dana yang dihimpun nantinya sebagian akan digunakan untuk membayar  utang jatuh tempo tahun ini sekitar Rp 1,8 triliun tersebut terdiri atas pinjaman dan obligasi, sisanya untuk modal kerja dan belanja modal.

"Kita tahun lalu belanja modalnya sekitar Rp 2,9 triliun. Tahun ini bisa lebih tinggi sekitar Rp 3,5 triliun. Soalnya kita ada target menambah sekitar tiga hingga 3.300 tenant, tahun lalu 2.869 tenant. Rencananya tahun ini ingin membangun sekitar 1.500-2000 menara baru," jelasnya.

Dividen
Sementara  Presiden Direktur Tower Bersama Herman Setiabudi mengungkapkan, pada tahun ini perseroan akan memberikan keuntungan bagi hasil kepada pemegang saham dalam bentuk dividen tunai sebesar Rp 60 per saham.
Keputusan pemberian dividen tunai tersebut setara dengan Rp288 miliar.

"Pemberian dividen telah diputuskan dalam hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST)

Dalam RUPST tersebut, perseroan menyetujui usulan dewan direksi untuk mengalokasikan laba bersih TBIG tahun buku 2013 sebagai cadangan umum sebesar Rp 10 miliar  sebagai dividen Rp 576 miliar  dan sisanya akan digunakan untuk saldo laba.

"Sebelumnya perseroan telah membagikan dividen interim dengan jumlah Rp288 miliar atau Rp60 per lembar saham pada tanggal 3 Oktober 2013," ujarnya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year