telkomsel halo

Bidik e-Toll, Operator Harus keluarkan Investasi Tambahan

11:42:38 | 05 May 2014
Bidik e-Toll, Operator Harus keluarkan Investasi Tambahan
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Operator harus bekerja keras agar bisa menikmati berkah dari dibukanya eksklusifitas pembayaran jalan tol dengan uang elektronik (e-money) oleh Bank Indonesia belum lama ini.

Pasalnya, teknologi yang diterapkan Bank Mandiri sebagai pengelola e-toll berbeda dengan e-money milik para operator.
Sekadar diketahui, teknologi e-money ada dua yakni berbentuk chip (Chip based) atau  server based atau virtual based.  

Untuk chip based, ukuran chip yang kecil memungkinkan chip tersebut disimpan dalam kartu, sehingga mungkin tidak akan terlihat perbedaannya dengan kartu debet atau kartu kredit. 

Ketika chip tersebut dalam bentuk stiker maka ini bisa di tempel dimana saja, seperti di handphone.Model ini bisa dilakukan secara offline karena nominal uangnya tertanam dalam chip tersebut. Saat transaksi terjadi, sejumlah uang akan berkurang dan berpindah ke terminal merchant yang dilengkapi dengan teknologi radio.

Untuk model server based, sejumlah uang dikelola oleh server penerbit. Model ini biasanya dikembangkan oleh operator. yang mengelola account e-money, seperti pulsa. Jika telco provider mengembangkan e-money, maka ia akan membuat satu account lagi yang terpisah dengan account pulsa yang berguna untuk payment.  

Keunggulannya, pelanggan bisa mengecek saldo pulsa dan saldo e-money. Bila pulsa habis pelanggan bisa memindahkan saldo e-money ke pulsa tetapi tidak bisa sebaliknya.

Nah, ternyata untuk masuk ke e-toll operator harus mengadopsi teknologi chip based.

“Memang, jika ingin masuk ke e-toll kita harus investasi teknologi yang berbeda. Soalnya XL Tunai kan server based. Jadi, harus investasi di kartu dan  Secure Application Modul (SAM Modul),” ungkap Vice President Digital Service Delivery XL Yessie D. Yosetya kepada IndoTelko, kemarin.

Diungkapkannya, isu paling krusial di sektor transportasi untuk penggunaan e-money adalah masalah kecepatan. Misalnya, untuk pembayaran e-ticketing bagi penumpang commuter line syarat yang diminta satu detik per transaksi. “Itulah salah satu alasan kita masih butuh waktu untuk bisa implementasi menjadi alat bayar. Sekarang kan baru sebagai alat isi ulang kartu multi trip,” katanya.

Dibuka  
Pada kesempatan lain, Senior Executive Vice President Transactional Banking Bank Mandiri Rico Usthavia Frans mengungkapkan,  kelompok Bank Himpunan Milik Negara (Himbara) seperti  BRI dan BNI akan bisa menikmati interkoneksi e-toll pada bulan Agustus 2014. 

Saat ini tengah dimatangkan masalah  nilai investasi, pungutan atau fee, serta renovasi platform agar dapat digunakan untuk bank lain, selain Bank Mandiri.

"Tahap awal kami membuka untuk bank-bank dari Himbara, kemudian swasta atau perusahaan telekomunikasi," katanya.  

Dalam catatan, Bank Mandiri mengeluarkan dana investasi sekitar Rp 40 miliar-Rp 50 miliar per tahun. Investasi itu untuk pengembangan infrastruktur dan teknologi informasi, seperti pendirian GTO dan alat pembaca kartu.

Dikatakan Rico, operator  telekomunikasi jika ingin masuk ke e-toll   melakukan co-branding dengan Bank Mandiri. "Permasalahannya, uang elektronik pada operator menggunakan server based," ungkapnya.

Pasang SAM
Secara terpisah, Business & Services Director Finnet Indonesia Niam Dzikri mengatakan dalam e-money hanya mengenal pemegang lisensi tanpa membedakan principal, issuer dan acquirer.

“Kalau pemahaman saya inklusivitas yang dimaksud BI di e-money itu tak menjadi co-branding. Konsep ini hanya efektif jika partner tidak menerbitkan e-money sendiri. Nah, kalau punya platform sendiri tidak efektif co-branding karena kartu yang diterbitkan itu memanfaatkan platform pemegang brand,” ungkapnya.

Disarankannya, solusi teknis agar interkoneksi e-toll bagi pemain e-money maksimal adalah Bank Mandiri mengijinkan issuer lainnya memasang SAM di setiap reader yang ada di pintu toll. “Kalau diijinkan pasang SAM sudah beres, tak perlu set up sistem baru,” tegasnya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year