telkomsel halo

Indonesia Perkuat Kemampuan Membangun Satelit

10:57:55 | 03 Apr 2014
Indonesia Perkuat Kemampuan Membangun Satelit
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Indonesia akan terus memperkuat kemampuan membangun satelit sendiri guna mengurangi ketergantungan dari pihak asing. 

"Satelit Indonesia atau satelit nasional, harus kita yang kuasai sendiri dan kita yang memiliki. Karena ini menyangkut berbagai isu sensitif, termasuk pertahanan negara," tegas Deputi TPSA  Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Ridwan Jamaluddin, kemarin.

Menurutnya, keamanan data yang dihasilkan oleh satelit merupakan salah satu pertimbangan pemerintah untuk lepas dari ketergantungan asing. Hal ini untuk mencegah kebocoran data-data sensitif ke pihak tak berwenang. 

Saat ini, sejumlah satelit Indonesia masih disuplai dari pihak luar. Sehingga muncul kekhawatiran dari segi keamanan komunikasi jika satelit dibuat oleh negara lain.

Dikatakannya,  salah satu jenis satelit yang dibutuhkan yakni untuk penginderaan jauh (inderaja). Teknologi inderaja (remote sensing technology) merupakan teknologi yang bisa mendeteksi suatu obyek di permukaan bumi tanpa melakukan kontak langsung dengan obyek tersebut. Melainkan melalui sensor yang dipasang di wahana pesawat (airborne) atau satelit (spaceborne).

Teknologi inderaja dinilai sangat berguna untuk berbagai sektor di antaranya pertanian, kehutanan, kelautan, geologi, arkeologi, dan cuaca. Data penginderaan satelit memiliki beberapa kelebihan antara lain cakupan yang luas hingga daerah terpencil, pemantauan ulang terhadap perubahan di suatu daerah, menyediakan data dengan cepat, data diperoleh dengan sensor dan cara konsisten tiap waktu, akurat, dan hemat biaya untuk kegiatan dalam jangka panjang.

Tiga dari Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) Kemenristek sendiri yaitu Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN),  BPPT, dan Badan Informasi Geospasial (BIG) menjadi penyedia dan pengguna teknologi inderaja.

Kepala LAPAN Thomas Djamaludin menyatakan dalam UU Keantariksaan  diamanatkan membuat rencana induk keantariksaan.Salah satu impiannya,  memiliki satelit komunikasi dan inderaja sendiri, di luar satelit yang ada saat ini. 

Indonesia pada dasarnya sudah bisa membuat satelit sendiri yaitu satelit mikro, misalnya, 8a1 yang sudah beroperasi selama tujuh tahun. Suksesor satelit ini pun sudah dipersiapkan, salah satunya 8a2 yang ditargetkan meluncur pertengahan tahun depan.

Pemerintah tengah memacu proses pembuatan satelit inderaja pada tahun depan.Proses pembuatan memakan waktu selama lima tahun, dengan masa pakai lima tahun. Sedangkan investasi yang dibutuhkan sekitar  Rp 2 triliun – Rp 3 triliun.(ss)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year