JAKARTA (IndoTelko) - Pengguna internet di Indonesia yang berasal dari kalanngan anak-anak dan remaja diperkirakan sebanyak 30 juta orang atau sekitar 42% dari
total 71,19 juta pengguna internet.
Data ini disajikan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama UNICEF dan Harvard University belum lama ini.
Studi ini didanai oleh UNICEF dan dilaksanakan oleh Kementerian Kominfo dengan menelusur aktivitas online dari sampel anak dan remaja usia 10-19 (sebanyak 400 responden) yang tersebar di seluruh negeri dan mewakili wilayah perkotaan dan perdesaan. Studi dibangun berdasar pada penelitian sebelumnya sehingga didapatkan gambaran yang paling komprehensif dan terkini tentang penggunaan media digital di kalangan anak-anak dan remaja Indonesia, termasuk motivasi mereka, serta informasi tentang anak remaja berusia 10-19 yang tidak menggunakan media digital.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot S. Dewa Broto mengatakan dari temuan tersebut terlihat internet dan media digital saat ini menjadi pilihan utama saluran komunikasi yang digunakan anak-anak dan remaja di Indonesia.
"Hasil studi menemukan bahwa 80 persen responden yang disurvei merupakan pengguna internet, dengan bukti kesenjangan digital yang kuat antara mereka yang tinggal di wilayah perkotaan dan lebih sejahtera di Indonesia, dengan mereka yang tinggal di daerah perdesaan (dan kurang sejahtera). Di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jakarta dan Banten, misalnya, hampir semua responden merupakan pengguna internet. Sementara di Maluku Utara dan Papua Barat, kurang dari sepertiga jumlah responden telah menggunakan internet," katanya.
Menurutnya, kesenjangan yang paling jelas terlihat, di daerah perkotaan hanya 13% dari anak dan remaja yang tidak menggunakan internet, sementara daerah perdesaan, menyumbang jumlah 87%.
Mayoritas dari mereka yang disurvei telah menggunakan media online selama lebih dari satu tahun, dan hampir setengah dari mereka mengaku pertama kali belajar tentang internet dari teman. Studi ini mengungkapkan bahwa 69% responden menggunakan komputer untuk mengakses internet. Sekitar 34% menggunakan laptop, dan sebagian kecil, hanya 2% terhubung melalui video game.
Lebih dari setengah responden (52%) menggunakan ponsel untuk mengakses internet, namun kurang dari seperempat (21%) untuk smartphone dan hanya 4% untuk tablet. Studi ini menemukan 98% dari anak-anak dan remaja yang disurvei tahu tentang internet dan bahwa 79,5% diantaranya adalah pengguna internet.
Hasil riset juga menunjukkan bahwa orang tua dan guru semakin menyadari manfaat media digital untuk mendukung pendidikan dan pembelajaran anak.
"Ketika penggunaan media sosial dan media digital berkembang dengan cepat di kalangan muda, dukungan orangtua dan integrasi media digital dalam pendidikan masih tertinggal. Sehingga saatnya untuk mengejar ketinggalan," katanya.(ak)